Kamis, 29 Januari 2009

Dalam Sehari, Relawan BSMI Gelar Pengobatan untuk 300 Korban Banjir Pasuruan


BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Kesulitan warga Pasuruan akibat banjir 3 hari lalu terus berlanjut. Hujan yang terus turun di Pasuruan turut menghambat warga dalam membersihkan tempat tinggalnya. Kini, di beberapa tempat, banjir telah surut, termasuk di Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.





Belum selesai warga Rejoso membersihkan rumah dan lingkungan, mereka harus bersiap-siap menghadapi ancaman penyakit pasca genangan banjir. Gatal-gatal, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), batuk dan penyakit kulit harus mereka hadapi termasuk anak-anak dan wanita. Hal ini turut membuat tim kemanusian Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Cabang Surabaya prihatin.

"Kasihan mereka, setiap tahun dilandan banjir, dan sekarang agak lebih parah dari tahun lalu" ujar dr. Saiful Anwar, relawan medis BSMI yang hadir dalam posko bantuan medis BSMI di Kecamatan Rejoso. Kamis, 28 Januari 2009 ini, tim tanggap bencana BSMI Surabaya menerjunkan relawan medis untuk membantu penanganan korban banjir. Saiful menambahkan di desa Jarangan Kecamatan Rejoso masih terdapat genangan air setinggi mata kaki, sehingga kondisi lingkungan rentan akan penyakit. "Saat kami adakan pengobatan disana, warga Rejoso mengharapkan agar bantuan bisa terus dilakukan. Maklum, mereka masih sibuk membersihkan rumah mereka, tapi genangan air masih di jalan-jalan desa" papar dokter lulusan FK Unair itu.




Selain di desa Jarangan, tim bantuan medis BSMI Surabaya juga diterjunkan di desa Kasuran, masih di kecamatan yang sama. BSMI sendiri masih membuka posko penanggulangan penyakit bagi korban banjir Pasuruan. Menurut Humas Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Surabaya, Achmad Zakaria, bantuan untuk korban banjir di Pasuruan ini dilakukan sebagai bukti kepedulian BSMI terhadap sesama yang membutuhkan. "Hari ini, tim relawan menjangkau sekitar 300 warga di dua desa kecamatan Rejoso", ujarnya.

Zakaria menambahkan selain peduli terhadap Palestina, BSMI juga peduli terhadap bencana yang ada di tanah air. "Salah satunya bantuan untuk korban banjir Pasuruan hari ini" pungkasnya.

Rabu, 28 Januari 2009

BSMI Surabaya Kirim Tim Bantuan untuk Korban Banjir Pasuruan

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Pasuruan - BSMI Surabaya prihatin dengan korban banjir Pasuruan. Banjir yang terjadi sejak 27 Januari itu membuat tim tanggap bencana BSMI Surabaya bertindak. Kecamatan Bangil dan Rejoso akan menjadi perhatian tim BSMI yang rencananya bertugas pada akhir Januari ini.


BSMI Surabaya kirim tim bantuan untuk korban banjir Pasuruan. Hal ini menegaskan komitmen Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Cabang Surabaya untuk membantu sesama tanpa memandang batas. "dari Palestina, sampai Papua Barat, dari Gaza sampai Pasuruan, kami BSMI hadir memberi pelayanan kemanusiaan disana", ujar dr. Puguh Setyo Nugroho, Sekretaris BSMI Surabaya disaat briefing pelepasan tim bantuan BSMI untuk korban banjir Pasuran.

Bagi masyarakat yang hendak menyalurkan bantuan bisa mendatangi langsung kantor BSMI surabaya. Bantuan juga bisa melalui REKENING BSMI Surabaya di Bank Muamalat Indonesia: 701 005 2115 (an. Bulan Sabit Merah Indonesia)

TIM BSMI TAHAP 2 TELAH TIBA DI GAZA

Tim Relawan BSMI Tiba di Gaza


Gaza- Tim Relawan Bulan sabit Merah Indonesia (BSMI) telah memasuki Gaza, Palestina Selasa malam (27/1). Setalah menempuh 33 kilo meter dari Raffah, relawan BSMI tiba rumah sakit Asy Syifa di Gaza. Meskipun secara umum perjalanan ke Gaza tidak mengalami hambatan berarti, namun penyerangan-penyerangan tetap terjadi di Gaza.

Hal ini disampaikan oleh M. Djazuli Ambari, salah satu relawan BSMI yang turut ke Gaza. “Alhamdulillah kami telah sampai di RS Asy Syifa dengan selamat melewati perjalanan dari Raffah yang kurang lebih perjalanan sekitar setengah jam,” ujar M. Djazuli yang juga sebagai Sekretaris Umum BSMI.

Tim Relawan BSMI ke Palestina yang berkekuatan 18 orang yang terdiri dari beberapa dokter spesialis, ahli evakuasi bencana/konflik dan ahli logistik. Mereka berangkat dari Jakarta melalui bandara Soekarno Hatta Sabtu (24/1)pukul 22.00 WIB dengan menumpang Singapore Airlines. Setalah sempat transit di Bandara Changi Singapura selama 4 jam, tim relawan BSMI meluncur ke Kairo dengan memakan waktu kurang lebih 10 jam.

“Sebenarnya selama perjalanan ke Gaza dengan membawa ambulans serta bantuan peralatan medis, nyaris saja kami menemui wilayah yang sedang terjadi penyerangan oleh pihak-pihak yang bertikai. Perjalanan itu sendiri melewati daerah Khuyonis-Wustho dan kami melalui rute jalur barat. Padahal di rute jalur timur itulah, ada penyerangan yang kami tidak tahu pihak mana saja yang bertikai,” tutur M. Djazuli.

Sementara itu, relawan BSMI yang ke Palestina dipimpin oleh dr. Basuki Supartono, SpOT, FICS, MARS, (dokter ahli bedah tulang). Selain itu dr. Fuady Yatim, SpKJ (dokter ahli kejiwaaan), dr. Prita Kusumaningsih, SpOG, (dokter ahli obgyn) dan dr. Jamaluddin SpM, (dokter ahli mata) juga turut dalam rombongan relawan yang ke Palestina. Menurut M. Djazuli, relawan BSMI akan segera memberikan pertolongan kepada pasien di RS Asy Syifa yang menjadi korban agresi Israel. Selain itu, BSMI juga akan memberikan sebuah ambulans dan peralatan medis dan non medis guna merawat pasien di RS itu. [dian]

Selasa, 27 Januari 2009

BSMI Yogyakarta Gandeng SMPN 1 Kalasan Peduli Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

20/01/2009 10:14:01
Aksi Peduli Palestina di SMPN 1 Kalasan KALASAN

Bersamaan upacara bendera, SMPN 1 Kalasan, Senin (19/1) diserahkan bantuan sebagai bentuk aksi peduli kemanusiaan terhadap warga Palestina. Bantuan diserahkan Kepala SMPN 1 Kalasan Drs Tri Rahardjo MPd dan diterima Sekretaris Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Yogyakarta Tarudin AH. Bantuan sebesar Rp l.165.000 tersebut menurut Tri Rahardjo dikumpulkan dari seluruh keluarga besar SMPN 1 Kalasan.

Sementara itu perwakilan BSMI Tarudin menjelaskan selama ini BSMI Yogyakarta telah mengirimkan Rp 40 juta ke Palestina. Sedang keseluruhan bantuan dari BSMI di seluruh Indonesia telah memberikan bantuan obat-obatan, alat-alat kesehatan dan uang senilai Rp 6 miliar. Selain itu juga mengirimkan beberapa tenaga medis yang sampai saat ini sudah berhasil masuk Jalur Gaza. (Isw)-n

sumber : kedaulatan rakyat

Senin, 26 Januari 2009

BSMI Balikpapan Gandeng SD KPS Galang Dana Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

SD KPS Kumpulkan Rp 16,1 Juta untuk Palestina

Sabtu, 17 Januari 2009 | 22:35 WIB

BALIKPAPAN, SABTU - Sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap rakyat Palestina, SD KPS Nasional Balikpapan memberikan bantuan dana sebesar Rp 16.142.000. Dana ini disalurkan melalui perwakilan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Balikpapan, Sabtu (17/1) di halaman SD KPS Nasional.

Kepala SD KPS Nasional, Sudiono Spd, mengharapkan dana bantuan yang diberikan dapat meringankan penderitaan rakyat Palestina. "Dana ini kami kumpulkan dari para orangtua siswa dan para siswa yang beragama islam," ucapnya.

Sudiono mengatakan, memberikan bantuan dana kepada pihak-pihak yang membutuhkan seringkali dilakukan. "Jadi bantuan seperti ini sering kita lakukan. Tak hanya kepada Palestina, tapi juga kepada korban gempa yang terjadi di Papua," ungkapnya.

Sebelum dana bantuan kepada Palestina diberikan, sebanyak 420 pelajar berserta guru melakukan doa bersama bagi rakyat Palestina, agar diberikan kekutaan dan kesabaran dalam menghadapi serangan dari Israel.

Tampak para pelajar yang mengenakan busana muslimah dan baju koko ini, khusyuk berdoa buat warga Palestina. Tak hanya itu, di acara ini pula ditayangkan film tentang kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina.

Sementara itu, Ketua BSMI Balikpapan, Hadi menuturkan, bantuan yang diberikan SD KPS Nasional, tentunya dapat membantu meringankan penderitaan rakyat Palestina.

"Bantuan ini akan kami serahkan kepada BSMI pusat di Jakarta, untuk nantinya dibelikan obat-obatan. Sebab sebelumnya ini, dana yang sudah terkumpul, kami belikan satu unit mobil ambulance. Karena yang saat ini dibutuhkan di Palestina adalah peralatan medis dan dokter," tuturnya.

Hadi mengatakan, sampai saat ini, jumlah dana yang diterima pihaknya sebesar Rp 58 juta. "Dana bantuan ini kami terima dari berbagai pihak, yang sangat peduli dengan penderitaan rakyat Palestina," ungkapnya. (jnh)

sumber ; tribun kaltim

DOKTER BSMI JEMBER BERANGKAT KE JALUR GAZA

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

[ Sabtu, 24 Januari 2009 ]
Dokter Jember ke Jalur Gaza
Bertugas Selama Dua Pekan, Masuk Gaza melalui Mesir

JEMBER RADAR JEMBER - Seorang dokter asal Jember dr HM. Dwi Koryanto SpBS, akan berangkat ke Jalur Gaza, Palestina. Dokter yang tinggal di Patrang ini bergabung dengan 27 dokter lain dan tim medis dari Departemen Kesehatan (Depkes) dan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).

"Saya direkomendasi untuk bergabung dengan tim medis Depkes - BSMI. Tim ini adalah delegasi resmi pemerintah Indonesia yang diberangkatkan Depkes," ujarnya saat ditemui Erje di kediamannya sebelum bertolak ke Jakarta kemarin (23/1).

Dia menjelaskan, sebagai Non Government Organization (NGO) di bidang kesehatan, peran BSMI sudah diakui Depkes. Karena itu, ketika Depkes membutuhkan tim medis, BSMI digandeng untuk menggalang SDM. "Misi tim ini adalah misi kemanusiaan," tegasnya.

Menurut dia, tim yang akan berangkat ini merupakan tim kedua. Tim pertama sudah berangkat lebih dulu. Tim pendahulu itu bertugas menghimpun segala informasi dan akses penyaluran bantuan ke Gaza. "Saat ini tim pertama sudah tiba di Indonesia. Tim kedua ini berangkat dengan dasar informasi yang diperoleh tim pertama," tuturnya.

Di dalam tim medis gelombang dua ini, Dwi menjelaskan, ada banyak dokter dan tenaga supporting system medis. Misalnya, ada dokter spesialis bedah, spesialis bedah saraf, spesialis bedah tulang, spesialis anestesi, staf logistik, dan sebagainya.

Tim yang rencananya akan diberangkatkan dari Jakarta Ahad besok dari Jakarta, kata dia, akan masuk ke Jalur Gaza melalui Mesir. Sedianya tim akan bertugas di Jalur Gaza selama dua pekan. Di Jalur Gaza, tim medis asal Indonesia ini akan bergabung dengan tim kemanusiaan internasional.

Tentang penempatan tim kesehatan asal Indonesia, dokter spesialis bedah saraf ini mengaku belum tahu. Namun, biasanya merujuk pada fasilitas dan keahlian yang ada. Misalnya, dokter spesialis bedah tulang atau anestesi akan bertugas di rumah sakit. Sedangkan dokter umum bisa bertugas di klinik-klinik.

Di bagian lain, Rumah Infak dan Zakat Indonesia (RIZKI) yang melakukan penggalangan dana kemanusiaan untuk rakyat Palestina, sudah menyalurkan sebagian dananya. Sebagian dana yang telah dihimpun sudah ditukar dalam mata uang dolar sebanyak USD 2.500 atau sekitar Rp 28,5 juta.

Dana USD 2.500 itu disalurkan melalui dr Dwi Koryanto, yang juga salah seorang Pembina RIZKI, yang akan berangkat ke Palestina. "Sebagian dana donatur kami salurkan melalui Dokter Dwi sebagai relawan BSMI. Dana kami tukar ke mata uang dolar agar penggunaannya lebih mudah. Selama ini BSMI juga bergabung di KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina, Red)," papar Ismed Sanditama, direktur RIZKI, usai menyerahkan dana itu ke dr Dwi. (har)

sumber : jawapos.co.id

BSMI Duri RIau Gandeng PT CPI Galang Dana Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Peduli Palestina, Rp143 Juta Lebih Dana Terkumpul
(Selasa, 13 Januari 2009) -
DURI RIAU
Penggalangan dana kemanusiaan untuk kaum muslim Palestina terus mengalir dari karyawan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Duri. Total dana yang berhasil dihimpun dari para karyawan perusahaan besar itu sudah mencapai Rp 143.249.000.
Jumlah dana sumbangan yang tidak kecil untuk ukuran sebuah Kecamatan itu digalang sejak 31 Desember 2008 lalu.Penyaluran dana bantuan ini dipercayakan karyawan CPI kepada organisasi kemanusiaan BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia) cabang Duri. Mereka berharap, kelebihan harta pemberian Allah yang mereka sumbangkan dengan ikhlas itu mudah-mudahan mampu meringankan beban umat Islam Palestina yang kini tengah menderita akibat kekejaman zionis Israel.

Ketua BSMI Duri, Ir H Abdul Gaffar Senin (12/1) kepada Pekanbaru MX mengatakan, sebagian besar dari dana sumbangan karyawan CPI itu sudah ditransfer ke rekening BSMI pusat di Jakarta. Senilai Rp35.025.000 ditransfer Selasa (6/1). Sebanyak Rp68.025.000 lagi sudah ditransfer pula Kamis (8/1). Sisanya menyusul belakangan sambil menunggu kucuran dana tambahan yang diharapkan terus mengalir. Pertambahan jumlah dana kemanusiaan dari
karyawan CPI untuk muslim Palestina yang masuk lewat rekening BSMI Duri pun tampak mengesankan. Pada Senin (5/1) lalu, total sumbangan dari para karyawan perusahaan kelas dunia itu baru tercatat Rp 35.017.000. Jumlah itu meningkat menjadi Rp103.062.500 pada Kamis (8/1). Dan meningkat lagi menjadi Rp143.249.000 hinga Sabtu (10/1).
"Alhamdulillah, karyawan CPI telah dengan ikhlas menyalurkan dana kemanusiaan untuk saudarasaudara kita yang tengah menderita di Palestina melalui BSMI. Semoga Allah membalas apa yang telah mereka berikan dengan ikhlas, memberkahi harta yang tertinggal dan semoga kita termasuk orang yang mensucikan diri dan senantiasa peduli terhadap penderitaan saudara kita", ujar Abdul Gaffar sembari mengucapkan terima kasih mendalam.

Meskipun tidak berjihad secara langsung berangkat ke Palestina tersebut namun semangat jihad harta yang telah ditunjukkan karyawan CPI Duri itu diharapkan tidak cepat mengendor. Pasalnya, selagi tentara zionis Israel masih melakukan penyerangan terhadap negara dan Rakyat Palestina, bantuan dari umat Islam di negeri ini masih sangat diperlukan.
"Kami masih menerima dana peduli kemanusiaan untuk Palestina sampai saudara-saudara
kita disana terbebas dari kebiadaban Israel"

BSMI KIRIM TIM BANTUAN TAHAP 2 KE PALESTINA


BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Jakarta


Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali mengirimkan relawan medis ke Palestina yang berjumlah 27 orang, Sabtu (24/1). Selain mengirimkan bantuan, tim yang beranggotakan beberapa dokter ahli/spesialis tersebut akan mendirikan RS Lapangan/Darurat di Gaza, Palestina.

Menurut Ketua Umum BSMI dr. Basuki Supartono, SpOT,FICS,MARS, dalam konferensi persnya di Mabes BSMI Jakarta, tim ini akan membawa sejumlah bantuan berupa uang tunai dan peralatan medis yang dibawa dari Indonesia. “Bantuan ini adalah hasil dari partisipasi masyarakat Indonesia yang sangat peduli oleh penderitaan rakyat Palestina. Sementara ini, kami sedang menyiapkan Rp 10 miliar untuk rencana rekonstruksi dan rehabilitasi di jalur Gaza. Kami sangat mengharapkan kerjasama semua pihak agar bantuan tersebut ini bisa tepat sasaran,“ ujar dr. Basuki yang turut serta ke Palestina.

BSMI akan mendirikan RS Lapangan/Darurat di Gaza dalam upayanya membantu warga sipil Palestina yang masih butuh perawatan dan pengobatan. “Sekitar 70 dokter sedang berada di Gaza dan sangat kelelahan dalam upaya membantu warga Palestina yang menjadi korban agresi militer Israel. Oleh karena itu, keberadaan relawan medis dari Indonesia akan sangat meringankan pekerjaan mereka disana,” tutur dr. Basuki yang pernah ikut ke Palestina besama tim Depkes awal Januari tahun ini.

Sementara itu, relawan-relawan dari BSMI sebagian besar merupakan dokter ahli. Diantaranya adalah dokter orthopeady (dokter bedah tulang), dokter ahli kejiwaan, dokter ahli penyakit dalam, dokter obgyn dan dokter spesialis mata. Menurut dr. Basuki, dokter-dokter yang dikirim ke Gaza merupakan dokter yang sangat terlatih dan berpengalaman di daerah bencana atau konflik sehingga pasien-pasien di Gaza akan mendapatkan perawatan yang kompherensif. [dian]

sumber : www.bsmipusat.net

Kamis, 22 Januari 2009

BSMI - PKPU Aceh Besar Galang Dana Untuk Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

PKPU Online ACEH - PKPU Aceh pada Rabu (7/1/2009) menggelar doa bersama untuk Palestina bersama masyarakat Aceh. Acara tersebut dilaksanakan secara bersama-sama dengan beberapa lembaga diantaranya adalah KTC-024, Seuramoe Inong, BSMI, Sabena, Dunia Muslim dan beberapa lembaga lainnya.

Pada kesempatan itu diadakan juga buka bersama karena berbarengan dengan pelaksanaan puasa 10 hijriyah. Acara ini dipimpin oleh Tgk H Ghufran Zaenal Abidin MA selaku Keluarga Alumni Timur Tengah yang dihadiri oleh para pimpinan pesantren di Aceh Besar, unsur pemerintah dan masyarakat Umum.

Tgk H. Ghufran mengatakan bahwa kezaliman Israil pada hari ini sudah mensyahidkan lebih dari 700 orang palestina. Bahkan info terbaru hari ini satu sekolah di Bom oleh israel dan lebih dari 58 anak sekolah syahid.

"Dengan doa ini kita harapkan Allah akan mengirimkan malaikatnya untuk menolong masyarakat di palestin untuk melawan kekejian Yahudi Israel," ujarnya.
Doa bersama yang diikuti lebih dari 300 orang ini semakin haru dengan tangis dan tetesan air mata manakala seorang Tengku pimpinan pesantren terkenal di Aceh membacakan doa. Para jamaah begitu syahdu dan tidak kuat menahan tangisannya.

PKPU Aceh juga membuka dompet peduli Palestina dan sudah ada beberapa donatur yang memberikan sumbangannya melalui bank untuk disampaikan kepada warga Palestina. (Nadhira/PKPU Aceh)

BSMI Surabaya Gandeng Siswa SD Galang Dana Untuk Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Rabu, 14 Januari 2009 Aksi Keprihatinan Siswa SD Kecam Israel SURABAYA � Aksi protes atas agresi Israel ke Palestina menyita perhatian anak-anak SD. Teriakan protes kali ini dilakukan ratusan siswa SD Muhammadiyah 4 dan SD Al Hikmah Surabaya.

Di SD Muhammadiyah 4, ratusan siswa yang menyebut aksinya dengan nama Heart for Palestina, Selasa (13/1) dilakukan di halaman sekolah. Sambil membawa beberapa poster ratusan siswa meneriakkan yel-yel anti-Israel. Dalam poster yang berisi kecaman pada Israel dan dukungan pada Palestina, beberapa siswa juga menunjuk-nunjuk poster bergambar foto presiden AS, Barack Obama. Mereka turut mengecam presiden baru AS itu karena mendukung Israel .

Aksi solidaritas ini juga ditunjukkan puluhan siswa SD Al-Hikmah Surabaya. Kali ini, mereka tidak melakukan yel-yel seperti yang dilakukan SD Muhammadiyah 4, melainkan mengirimkan surat (dengan menggunakan bahasa Inggris) yang ditujukan pada anak-anak Palestina.
Salah satu surat yang akan dikirimkan ke anak-anak Palestina ditunjukkan oleh Shella Djamal, siswa kelas V. Isi surat yang ditulis kemarin sebagai bentuk keprihatinan yang mendalam terhadap anak-anak Palestina.

�To: my lovely friends in Palestine. Assalamualaikum, Deep in my heart, Iam really sorry because I hear your country is being attacked by terrorist country Israel. I wanna give you support. We the children in the world always support you. We always pray for you everyday. And, I hope Allah will give you strength to face all, and safe you from attacked. Peace. (Untuk teman-teman tercinta di Palestina. Assalamualaikum, dari hati yang terdalam saya prihatin mendengar bahwa negaramu diserang oleh teroris Israel. Saya memberikan semangat yang sama halnya anak-anak di seluruh dunia pun selalu memberikan dukungan semangat kepadamu. Kami selalu mendoakan setiap hari. Dan semoga Allah memberimu kekuatan menghadapi semuanya juga melindungimu dari serangan. Damai untukmu),� tulis Shella Djamal.

Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SD, Sholihin menjelaskan, penggalangan dana yang terhimpun selama dua hari telah terkumpul sejumlah Rp 50.244.000, agar sekiranya dapat tersalurkan untuk saudara sesama muslim di Palestina yang dititipkan kepada tim Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang akan secepatnya berangkat langsung ke Palestina.
Galang Dana

Aksi solidaritas terhadap Palestina itu, di SD Muhammadiyah diperlihatkan empat siswa yang maju ke atas panggung kecil secara bergantian untuk berorasi. Mereka adalah Nadia Aulia Ghaizani, Rizqy Ramadhan, Silvi Apsari dan Kenia Sifa. Dengan penuh semangat, keempat orator tersebut melontarkan unek-unek mereka terkait kondisi di Palestina. �Usir Israel dari Palestina,� teriak Nadia memberi semangat rekan-rekannya peserta aksi.
Pada akhir aksinya, Rizqy Ramadhan membacakan Resolusi Hati siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang. Resolusi itu mengajak seluruh elemen di dunia termasuk PBB untuk menghentikan agresi Israel dan membantu korban masyarakat Palestina.

Selain melakukan aksi di halaman sekolah para siswa juga melakukan penggalangan dana untuk disalurkan pada korban di Palestina. �Kegiatan ini merupakan bagian pembelajaran tentang pentingnya rasa solidaritas pada sesama dan wujud partisipasi dakwah Islamiyah SD Muhammadiyah 4 Pucang,� ujar Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Pucang, M Sholihin Fanani.(sir)

BSMI Bandung Galang Dana Untuk Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Forum Solidaritas Palestina Bertemu di Masjid SalmanMendesak PBB Adili Zionis Israel
BANDUNG, (PR).-

Umat Muslim seluruh dunia harus memperkuat persatuan dan membangun komitmen bersama untuk mendukung Palestina. Demikian salah satu isi kesepakatan Forum Solidaritas Palestina dalam suatu acara yang bertema "Solidaritas Palestina, Kesaksian Krisis Kemanusiaan dari Rafah" di Ruang Utama Masjid Salman ITB, Jln. Ganeca No. 7 Kota Bandung, Minggu (18/1).
Forum Solidaritas Palestina tersebut terdiri atas MUI Jabar, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Yayasan Pembina Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (YPM ITB), Keluarga Alumni (Kalam) Salman Kota Bandung, Asosiasi Akademisi Seluruh Indonesia (ASASI), dan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Barat.

Hadir dalam acara tersebut salah seorang Ketua MUI Jabar Sanusi Uwes, Ketua BSMI Basuki Supartono, Sekretaris YPM Salman ITB Budi Yulianto, Direktur Eksekutif Rumah Amal Salman ITB Budi Hartono, Ketua Kalam Salman ITB Taufikurrahman, dan Soni Suhandono dari ASASI.
Dalam acara yang diikuti sekitar 400 peserta tersebut, Basuki Supartono menyampaikan gambaran tentang keadaan Palestina.

Menurut dia, di Jalur Gaza Palestina sebelumnya memiliki sarana dan prasarana meskipun minim karena diblokade Israel selama berbulan-bulan.
Basuki mengungkapkan, saat ini, berbagai sarana tersebut hancur akibat dibombardir Israel. Demikian pula, kebutuhan pokok sulit didapat, bahkan hanya sekadar air minum. "Mereka juga tidak mendapatkan pasokan listrik," tuturnya.

Dalam kondisi seperti itu, menurut Basuki, bantuan medis juga sulit masuk ke Gaza. Bahkan sekitar 50 ambulans diserang Israel, begitu pula rumah sakit. Berdasarkan kondisi tersebut, saat ini bantuan medis yang dibutuhkan lebih bersifat tidak statis atau mobile.

BSMI Gandeng Baznas dan KISPA Siap Berangkat Lagi Ke Gaza

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

BAZNAS, KISPA dan BSMI Serahkan Bantuan Langsung ke Gaza
Rabu, 21/01/2009 18:09

Serangan zionis Israel di Palestina hingga kini telah menelan korban hingga ribuan orang yang diantaranya adalah masyarakat sipil Palestina, terutama wanita dan anak-anak. Sebagai bentuk keprihatinan dan membantu kebutuhan masyarakat Palestina yang menjadi korban, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) dan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) berencana untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan langsung ke perbatasan Gaza, pada Ahad (25/1) mendatang.

Dana kemanusiaan yang terkumpul pada tahap pertama sebesar 2 milyar rupiah, dana tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena hingga hari Sabtu (24/1) KISPA masih membuka pundi-pundi amal baik secara langsung maupun melalui rekening bank.

"Kenapa kita kasih waktu jeda sampai hari Ahad kita berangkat, karena dana ini masih terus mengalir, makanya kita kasih waktu sampai hari Sabtu, kalau masih ada yang ingin mengumpulkan dana. Dan yg kedua kenapa hari Ahad, karena Dokter ini harus membeli obat-obatan dan peralatan medis yang memang lebih murah disini," jelas Sekjen KISPA H. Ferry Nur dalam jumpa pers, di Kantor BAZNAS, Jakarta, Rabu (21/1).

Menurutnya, dana kemanusiaan yang terkumpul untuk diberikan kepada rakyat Palestina yang menjadi korban kekejaman zionis Israel berasal dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk partisipasi kelompok pemulung yang menyerahkan sumbangan senilai 2 juta rupiah. Dana kemanusian tersebut dikumpulkan melalui acara penggalangan dana berbentuk tabligh akbar dan pemutaran film.

Siswa Al Muslim Sidoarjo Galang Dana Palestina Bersama BSMI Surabaya


BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN


Kelana Kota


19 Januari 2009, 15:23:10

Laporan Noer Soetantini

Empati Penderitaan Rakyat Palestina 745 Siswa Al Muslim Berteatrikal dan Membaca Puisi



suarasurabaya.net Menumbuhkan empati siswa terhadap penderitaan yang sedang dialami rakyat Palestina bisa dengan beragam cara. Satu diantaranya melalui musikalisasi puisi dan aktraksi teatrikal, seperti halnya yang dilakukan 745 siswa KB-TK, SD dan SMP Al Muslim Sidoarjo, Senin (19/01).Bersama para guru, seluruh siswa seolah-olah menggambarkan penderitaan rakyat Palestina yang terkena hantaman bom dan tembakan yang diberikan tentara Israel. Situasi di halaman sekolah Al Muslim, menjadi ‘medan perang’ dari aksi para siswa.QONIT dan ALIF siswa SD Al Muslim dengan penghayatan yang bagus tampi membacakan puisi “Untukmu Palestina”. Puisi tersebut berisi kekuatan melalui doa anak-anak Indonesia untuk rakyat Palestina terutama anak-anak. Pembacaan puisi juga diiringi dengan musik yang berjudul “Imagine” dari JOHN LENON dan “Merindukanmu” dari Dmasive.


Sementara itu, siswa SD Al Muslim yang tergabung dalam teater “Pasukan Kancil” juga menyajikan aksi teater yang menceritakan tentang keadaan rakyat sipil Palestina terutama anak-anak yang kehilangan orang tuanya atau sebaliknya saat Palestina dibombardir oleh Israel. ALIMMATUS FIRMANSYAH Humas Lembaga Pendidikan Al Amin pada suarasurabaya.net, menjelaskan, sebelum kegiatan ini berlangsung seluruh keluarga besar lembaga pendidikan Al Muslim melalui OSIS SMP Al Muslim telah mengumpulkan dana untuk meringankan beban penderitaan rakyat Palestina.


Jumlah dana yang terkumpul sekitar Rp. 14 juta lebih akan diserahkan ke perwakilan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) cabang Jawa Timur untuk diberikan ke Palestina. Penggalangan dana itu sebagai wujud keperdulian terhadap sesama muslim. Pada akhir acara juga akan diadakan doa bersama untuk mendoakan korban-korban yang telah mati syahid di Palestina.


(tin)Teks foto :- Teatrikal tentang penderitaan rakyat Palestina ditampilkan siswa Al Muslim Sidoarjo. Ini bentuk menumbuhkan empati mereka pada penderitaan umat muslim lainnyaFoto : Istimewa

SD Al Hikmah Surabaya Galang Dana Palestina bersama BSMI Surabaya (2)

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Kelana Kota suarasurabaya.net

14 Januari 2009, 09:19:36 Laporan J. Totok Sumarno

Dari SD Al Hikmah Untuk Palestina

suarasurabaya.net "
Sebagian dari kalian bisa berangkat ke sekolah dengan naik mobil diiringi hujan rintik-rintik. Tapi itu tidak di Palestina. Bukan hujan rintik-rintik yang mengiringi, tapi hujan peluru dan mortir dari Israel laknatullah, bukan berangkat santai ke sekolah, tapi berlarian menghindari kejaran tentara kafir!!!".Demikian orasi yang diteriakkan Ustad SOLICHIN, Rabu (14/01) dihadapan sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) Al Hikmah Surabaya, dalam acara yang digelar sebagai bentuk solidaritas atas penderitaan rakyat Palestina yang menjadi korban kekejaman tentara Israel.

Kegiatan bertajuk: Save Our Palestine ditandai dengan penggalangan dana untuk disumbangkan kepada Palestina, dan sebagai puncak aksinya adalah penyerahan surat dukungan perjuangan dari siswa-siswa SD Al Hikmah untuk anak-anak di Palestina. Sebanyak 65 pucuk surat ditulis dengan bahasa Inggris oleh anak-anak dalam upayanya mendukukung perjuangan saudara sesama muslim di Palestina yang nantinya akan dititipkan kepada tim Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang akan berangkat ke Palestina.

Secara simbolik RIRI, aiswa kelas 5 menuliskan kalimat dukungannya pada sebuah amplop berukuran superbesar. Tulisan itu berbunyi: We Always support you. Don’t be afraid, ALLAH will give you a winning. We always pray for your freedom.Selesai menuliskan surat-surat, para siswa lain memekikkan takbir untuk dukungan kepada Palestina.

Acara, Rabu (14/01) diakhiri dengan penyerahan sumbangan solidaritas dari siswa-siswa SD Al Hikmah Surabaya, untuk Palestina yang sampai pada hari ke-2 terkumpul sejumlah 36 juta rupiah lebih. Sumbangan disampaikan kepada perwakilan BSMI untuk disalurkan langsung ke Palestina.(tok)

SD Al Hikmah Surabaya Galang Dana Palestina bersama BSMI Surabaya

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

DARI AL HIKMAH UNTUK PALESTINA
Dikirim pada hari Jum'at - 16 Januari 2009

“Sebagian dari Kalian bisa berangkat ke sekolah dengan naik mobil diiringi hujan rintik-rintik. Tapi itu tidak di Palestina. Bukan hujan rintik-rintik yang mengiringi, tapi hujan peluru dan mortir dari Israel laknatullah, bukan beragkat santai ke sekolah, tapi berlarian menghindari kejaran tentara kafir”, itulah sebagian orasi Ustad Solichin di depan anak-anak SD AL HIKMAH. Acara yang berlangsung di halaman depan SD AL HIKMAH (13/1/09) itu betajuk SAVE OUR PALESTINE.

Selain penggalangan dana untuk disumbangkan ke Palestina, acara puncaknya adalah penyerahan surat dukungan perjuangan dari anak SD Al Hikmah untuk anak-anak di Bumi Palestina. Sebanyak 65 pucuk surat ditulis dalan bahasa Inggris oleh anak-anak dalam mendukukung perjuangan saudara sesama muslim di Palestina dititipkan kepada tim Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang akan berangkat ke Palestina. Secara simbolik Riri, Siswa kelas 5 menuliskan kalimat dukungannya pada amplom ukuran superbesar. Tulisan itu b berbunyi “We Always support you. Don’t be afraid, Allah will give you a winning. We always pray for your freedom”. Selesai menulis siswa siswa lain memekikkan takbir untuk dukungan kepada Palestina.

Acara itu diakhiri dengan penyerahan sumbangan solidaritas anak SD AL HIKMAH untuk palestina terkumpul sejumlah 42 juta rupiah lebih. Sementara dana solidaritas SMP-SMA terkumpul sebanyak Rp. 39.414.800, total keseluruhan berjumlah Rp. 81.414.800. Sumbangan diterima oleh perwakilan BSMI untuk disalurkan langsung ke Palestina.(Bee)

Selasa, 20 Januari 2009

BSMI BOJONEGORO Galang Dana Untuk Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN
Bantuan BSMI Sudah Sampai ke Palestina

Bojonegoro, Senin, 12/01/2009, 15:23 wib, rio bustami-jawakini

BANTUAN Senilai 350 juta Rupiah yang digalang oleh Bulan sabit Merah Indonesia (BSMI) untuk bangsa Palestina telah sampai ke tujuan. Hal itu ditegaskan oleh koordinator BSMI cabang Bojonegoro Dr.Arif jaya (12/01/2009).

“Bantuan dari BSMI telah diserahkan dalam dua tahap, yaitu melalui Amman dan Yordania, ada juga sebagian yang melalui mesir,” katanya. Lebih lanjut pihaknya menyebutkan bahwa bantuan yang berhasil dikumpulkan itu telah dibelanjakan di Kawasan Mesir.

“Kemudian disalurkan untuk bangsa Palestina. Saat ini bantuan yang paling dibutuhkan adalah obat-obatan, peralatan bedah serta tenaga Dokter Spesialis,” imbuhnya. Penyerahan bantuan pertama, dilakukan di Amman dan langsung diterima oleh Menteri Kesehatan Palestina Abu Ghalie.

“Saat ini Bulan Sabit merah Indonesia terus melakukan penggalangan dana melalui jaringan Bulan sabit merah Indonesia yang ada di daerah,” tambah Arif. (ryo/red)

sumber : jawakini.com

Minggu, 18 Januari 2009

BSMI Bener Meriah Aceh Galang Dana Untuk Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Bener Meriah Aceh
Santri Gelar Demo Kutuk Israel

REDELONG - Ratusan santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Bustanul Arifin, Pondok Sayur, Kabupaten Bener Meriah bersama organisasi Bulan Sabit Merah Indonesia menggelar aksi solidaritas untuk Palestina di depan Kantor Bupati Bener Meriah, Kamis (8/1).

Aksi Solidaritas terhadap Palestina itu bertujuan untuk mengajak dan menggugah seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Bener Meriah agar menyumbangkan sedikit hartanya yang akan diberikan kepada korban perang yang sebagian warga muslim Palestina.

sumber : serambi Indonesia

DOKTER BSMI BALIKPAPAN SIAP KE PALESTINA

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Minggu, 18 Januari 2009 , 11:14:00

Sisi kemanusiaan tak lepas dari profesi dokter. Tak pandang waktu dan tempat, ia tetap saja mengutamakan keselamatan manusia. Termasuk pula di daerah konflik dan bencana. Pertolongannya sangat dibutuhkan.

DOKTER relawan adalah sebutan untuk para dokter yang bertugas di daerah konflik dan bencana. Mereka biasanya pergi ke suatu daerah ditemani dengan paramedis. Di Balikpapan, dokter relawan tergabung dalam organisasi Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI). Di sini, bukan hanya dokter dan paramedis yang menjadi anggotanya.

Masyarakat umum pun dapat menjadi anggota BSMI. Pada Desember 2004 silam, terjadi bencana tsunami di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Korban meninggal dunia tercatat 166 ribu jiwa lebih. Sedangkan korban luka-luka mencapai 7 ribu orang. Melihat kondisi kian parah ini, BSMI mengutus beberapa dokternya untuk menjadi relawan di Bumi Serambi Makkah itu.

Adalah dr Hadi Yuniarko, ketua BSMI Balikpapan, salah satu dokter yang bertugas menjadi relawan untuk mengobati korban tsunami. Menurutnya, panggilan naluri seorang dokter memaksanya untuk meninggalkan praktik dan keluarga tercinta. Padahal di praktiknya ini, Hadi dapat meraup uang jutaan rupiah hanya dalam beberapa hari.

Hadi dan dua rekan paramedisnya berangkat ke Aceh dengan membawa bekal obat-obatan sebanyak 600 kilogram. Sesampainya di Aceh ia bergabung dengan petugas relawan lainnya. Baik dari organisasi dalam negeri maupun LSM asing. Saat itu keterbatasan alat untuk melakukan tindakan operasi menjadi kendala utama.

Pria kelahiran Balikpapan itu diberi tugas menjadi Wakil Rumah Sakit Lapangan di Lamlagang, Banda Raya, NAD. Hadi dan dua rekannya dari Balikpapan berhasil mendatangkan peralatan medis dan laboratorium ke rumah sakit ini. Di perjalanan darat, mereka mendengarkan desingan peluru ketika memasuki kawasan konflik.

Tentara Nasional Indonesia dan Tentara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) masih berperang. Bahkan, tak jarang rombongan relawan ini juga ikut diperiksa ketika melewati pos-pos penjagaan TNI. “Pernah juga ketemu dengan tentara GAM. Mereka tahu kita dokter relawan, makanya mereka sopan ketika bertemu teman-teman BSMI,” kata Hadi.

Hingga kini RS yang dibangun bekerja sama dengan Malaysia masih digunakan. Sebagian peralatannya seperti alat radiologi, hematologi dan peralatan laboratorium kimia darah merupakan hasil kerja keras dokter relawan dari Balikpapan.

Sebagian lagi dari Negeri Jiran Malaysia. Sekarang, di tengah kesibukannya menjalankan praktik siang malam, Hadi masih menyempatkan menghimpun dana untuk Palestina. Bahkan ia membuka pendaftaran bagi dokter yang bersedia dikirim menjadi relawan ke Palestina.(*/jaz)

sumber : Kaltim Post, 18-1-2009

BSMI Sukabumi Galang Dana Palestina (2)

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Anak-anak Ikuti Lomba Lempar Foto Presiden Israel

Posted: redaksi on Jan 11 | Berita Utama, Fokus Tasikmalaya, Jawa Barat

Sukabumi, - Rasa simpatik terhadap rakyat Palestina korban serangan Israel dituangkan sejumlah warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan menggelar lomba lempar tomat dengan sasaran foto Presiden Amerika Serikat dan Israel.

Peserta lomba mulai dari anak-anak, ibu-ibu hingga bapak-bapak ikut berpartisipasi menjadi pelempar foto Presiden Amerika, George Bush dan Presiden Israel, Shimon Peres dengan menggunakan tomat di kawasan wisata Selabintana, tepatnya di Kampung Cisarua, Desa Warnasari Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Minggu.

Sebelum melakukan pelemparan tomat kepada foto kedua presiden tersebut, setiap peserta meneriakan `Allahu Akbar` sebagai tanda meminta pertolongan kepada Allah SWT agar memberikan ketabahan kepada warga Palestina dan mengutuk tindakan agresi Israel yang telah membunuh ratusan jiwa warga Palestina.

Aksi mereka dibarengi pula dengan kegiatan penggalangan dana untuk korban rakyat Palestina di seputaran jalanan.

Salah seorang peserta lomba, Uji Fauzi (12) mengatakan, tindakan Isrel dalam melakukan penyerangan kepada warga Palestina sangat biadab karena telah membunuh ratusan jiwa ibu-ibu dan anak-anak yang tidak berdosa.

“Saya tahu kebiadaban Israel terhadap rakyat Palestina dari pemberitaan di televisi,” katanya yang terlihat semangat melempar foto kepada dua presiden Amerika dan Israel.

Menurut dia, serangan Israel ke Palestina atas perintah dari kepala negara Amerika dan Israel, sehingga kedua kepala negara tersebut harus bertanggungjawab terhadap kebiadaban serangannya kepada warga Palestina.

Koordinator acara, Heru Wibisono menjelaskan aksi lempar tomat dilakukan secara spontan oleh warga masyarakat Desa Warnasari karena merasa simpati terhadap rakyat Palestina dan marah kepada Amerika serta Israel yang telah melakukan penyerangan ke Palestina.

Disebutkannya, pelemparan tomat dengan sasaran foto Presiden Amerika dan Israel sebagai wujud pengutukan terhadap aksi serangan kepada Palestina.

“Kami juga menggalang dana untuk raktyat Palestina yang nantinya disalurkan kepada Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI),” katanya seraya menambahkan dukungan dari masyarakat sekitar untuk membantu warga Palestina cukup tinggi terlihat dengan jumlah sumbangan yang makin bertambah banyak.

BSMI Sukabumi Galang Dana Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

INILAH.COM, Sukabumi – Setelah sempat menerima lemparan sepatu dari Muntazer Al-Zaydi, di Bagdad, Irak, beberapa waktu yang lalu, Bush, kini kembali menerima ‘lemparan tomat’ dari bocah-bocah di Sukabumi, Jawa Barat. Bahkan, Presiden Israel Ariel Sharon juga ikut dilempari bocah-bocah itu.

Adalah rasa simpati terhadap korban serangan Israel di Jalur Gaza, Palestina, yang membuat mereka menggelar lomba lempar tomat dengan sasaran foto Presiden AS dan Israel itu. Aksi mereka dibarengi pula dengan kegiatan penggalangan dana untuk korban rakyat Palestina di jalan sekitar lokasi perlombaan.

Salah seorang peserta lomba, Uji Fauzi, 12, mengatakan, Israel telah membunuh ratusan jiwa ibu dan anak-anak yang tidak berdosa. "Saya tahu kebiadaban Israel terhadap rakyat Palestina dari pemberitaan di televisi," katanya yang terlihat semangat melempar foto Bush dan Sharon.

Menurut dia, serangan Israel ke Palestina atas perintah dari kepala negara Amerika dan Israel. Sehingga kedua kepala negara tersebut harus bertanggungjawab terhadap kebiadaban serangannya kepada warga Palestina.

Koordinator acara, Heru Wibisono menjelaskan aksi lempar tomat dilakukan secara spontan oleh warga masyarakat Desa Warnasari. “Ini wujud nyata pengutukan terhadap aksi serangan kepada Palestina,” jelasnya.

Heru juga mengaku menggalang dana untuk raktyat Palestina yang nantinya disalurkan kepada Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI). Menurutnya, dukungan dari masyarakat sekitar untuk membantu warga Palestina cukup tinggi terlihat dengan jumlah sumbangan yang makin bertambah banyak. [*/nuz]

Sabtu, 17 Januari 2009

BSMI Lampung Galang Dana untuk Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

H. Bambang Eka Wijaya, Lampung Post

"LEBIH 10 hari tetangga dijagal dengan rudal dan bom dari udara dan laut, lalu tank dan infanteri merangsek pintu ke pintu hingga 500 lebih warga tewas dan Kota Gaza luluh lantak, para pemimpin Arab cuma bisa basa-basi mengecam!" entak Umar. "Tidak peduli rakyat tumpah ke jalanan, histeris mendesak para pemimpin Arab agar menyelamatkan warga Gaza!"

"Para pemimpin Arab keterlaluan, berdarah dingin!" sambut Amir. "Padahal, nasib warga Gaza amat mengerikan sesuai dengan SMS dr. Basuki, relawan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang bersama relawan lain kewalahan menolong korban yang terus bertambah!"

"Bagaimana bunyi SMS dr. Basuki?" kejar Umar.

"Diterima Senin lewat Samsuri, BSMI Lampung: dari dr. Basuki (BSMI) di Palestina, peralatan medis seperti mesin-mesin lebih seribu unit hancur. Penduduk Gaza hidup dalam cengkeraman bombardemen Israel. Kesulitan makanan, listrik, dan gas, sekolah ditutup, rumah sakit beroperasi dalam keterbatasan. Dokter dan perawat sangat kelelahan dan kewalahan!"

"Mengerikan sekali!" ujar Umar. "Kalau ada yang mau membantu agar sampai ke Palestina bagaimana?"

"Kirim melalui BSMI Peduli Palestina di Bank Syariah Mandiri, rekening nomor 001010255," jelas Amir. "Atau BCA KCU Wisma Asia rek. No. 0840685225 a.n. Muhamad Djazuli Ambari atau BNI 0011703658 juga a.n. Muhamad Djazuli Ambari!"

"Semoga banyak yang peduli pada nasib malang warga Gaza di bawah hujan bom dan peluru Israel!" sambut Umar.

"Sebenarnya, kalau sejak awal para pemimpin Arab tidak cuek-bebek, banyak hal bisa dilakukan untuk meringankan penderitaan warga Gaza dari serbuan Israel yang tidak bisa dibendung lagi itu!" tegas Amir. "Kini, segala sesuatu tinggal sebatas kemampuan ambulans Red Cressent (Bulan Sabit Merah) yang masih bisa leluasa di celah reruntuhan sisa bom Israel untuk menolong korban, maupun melintas gerbang selatan Gaza yang resmi ditutup Pemerintah Mesir, membatasi ekses ke negerinya!"

"Syukur masih ada Red Cressent yang dibolehkan bertugas dengan relawan asing!" sambut Umar. "Tapi dengan perang yang terus berlangsung dan korban yang makin masif begitu, jelas perlu relawan tambahan dan tenaga pengganti petugas yang sudah kewalahan dan kelelahan seperti di SMS dr. Basuki!"

"Untuk itu tentu BSMI maupun Red Cressent negara lain sudah mengatur jadwal pengiriman relawan tambahan dan pengganti!" tegas Amir. "Masalahnya, tentu mereka tidak berangkat dengan tangan kosong! Kedatangan relawan harus dibekali peralatan medis, obat, dan pangan! Untuk itulah kepedulian yang mampu diperlukan untuk memberi bantuan!"

"Sambil berharap hidayah menggugah pemimpin Arab untuk bangkit menyelamatkan warga Gaza penganut Islam dan Kristen itu, seberapa ada kirim bantuan lewat Bank Syariah Mandiri, BCA atau BNI!" timpal Umar. "Kalau untuk makan sendiri saja masih susah, kirim doa agar warga Palestina selalu dalam lindungan-Nya! Doa orang susah bisa lebih berarti dari pemimpin cuek!"

sumber : Lampung Post

BSMI Balikpapan Buka Lowongan Relawan Dokter untuk Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Jum'at, 16 Januari 2009 , 10:10:00
Butuh Dokter Relawan untuk Palestina

SEMAKIN hari invasi Israel ke Palestina semakin ganas. Korban tewas dan luka-luka terus bertambah. Untuk membantu penduduk Palestina Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Balikpapan membuka pendaftaran dokter relawan.

Rencananya dokter relawan ini akan diberangkatkan bersama-sama dokter dari BSMI pusat. Ketua BSMI Balikpapan dr Hadi Yuniarko mengatakan, bagi dokter yang rbrstatus anggota BSMI rencananya akan segera diberangkatkan.

Sedangkan dokter yang bukan anggota BSMI akan di data terlebih dahulu keterampilan dan spesialisasinya. Para dokter ini nantinya akan dilatih untuk menangani pengungsi dan korban di daerah konflik. Bagi yang sudah pernah menjadi relawan diharapkan untuk segera mendaftar. “Bagi yang hendak mendaftarkan untuk menjadi dokter relawan bisa menghubungi BSMI Balikpapan di Poliklinik Ibnu Sina,” kata dokter yang juga menjabat direktur di Ibnu Sina ini.

Selain itu BSMI Balikpapan juga terus menggalang dana untuk membantu penduduk di Palestina. Masyarakat yang ingin menyalurkan bantuannya dapat melalui Bank Bukopin Syariah dengan nomor rekening: 8800313016. Atas nama Dana Kemanusiaan Palestina.(*/jaz)

sumber : Kaltim Post

BSMI Cabang Duri Galang Dana untuk Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Karyawan CPI Kumpulkan Rp143 Juta Lebih
PEKANBARU (RP) - Umat Islam yang terhimpun dalam berbagai wadah organisasi politik, ormas dan partai politik yang berbasis Islam mengeluarkan petisi, mengutuk tindakan biadab tentara Israel terhadap rakyat Palestina. 31 Ormas dan orpol itu juga mengajak untuk memboikot produk negara Yahudi dan anteknya. 

Dalam petisi itu juga mengajak kepada seluruh umat Muslim di Riau untuk memboikot produk-produk Israel dan sekutunya, seperti Inggris, Amerika Serikat dan Australia.

Petisi tersebut ditandatangani oleh 31 ormas dan parpol, di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Jumat (9/1). Di antara yang menandatangani petisi, adalah MUI Riau, Muhammadiyah Riau, PPP, PKS, PBB, Front Pembela Islam, Hizbut Tahrir Indonesia, Komite Nasional untuk rakyat Palestina, ICMI, IKMI, GP Anshor, Kammi, majelis Al Dzkro, HMI, Gema IKMI, PP Al Muslimun dan sebagainya.

Tiga petisi yang diajukan umat Islam Riau, pertama, menyayangkan sikap bisu dari pemimpin Pemerintah Arab atas keganasan militer Israel di Gaza Palestina, padahal setiap saat anak-anak, para wanita dan para orang tua kaum muslimin dibantai, sementara negara-negara Arab hanya menjadi penonton.

Kedua, mendesak negara-negara Arab dan negeri-negeri Islam yang bertetangga langsung dengan Palestina terutama Mesir, Syiria, Libanon, Yordania, Arab Saudi dan Iran untuk segera mengirimkan tentaranya membebaskan rakyat Palestina dan kebiadaban tentara Israel dengan Jihad fi Sabilillah.

Ketiga, menyerukan kepada ummat Islam Indonesia khususnya umat Islam Riau agar merapatkan barisan meningkatkan ukhuwah islamiyah serta mengerahkan segenap kemampuan mendukung perjuangan rakyat Palestina antara melakukan doa qunut nadzilah, penggalangan dana, bantuan obat-obatan, relawan dan memboikot seluruh produk-produk Yahudi/Israel dan negara-negara sekutunya seperti Inggris, AS dan Australia.

Diharapkan juga, petisi ini disampaikan kepada seluruh umat Islam di Riau melalui khatib yang melakukan khutbah Jumat. Diharapkan melalui petisi ini rakyat Palestina bisa terbantu dan tentara Israel segera hengkang dari bumi Gaza Palestina.
Sumbangan Rp143.249.000

Dalam pada itu, sumbangan dana kemanusiaan untuk kaum muslimin Palestina terus mengalir dari karyawan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Duri. Hingga pukul 14.00 WIB, Jumat (9/1) total dana yang sudah terkumpul mencapai Rp 143.249.000. Jumlah dana sumbangan sebanyak itu digalang sejak 31 Desember 2008 lalu.

Penyaluran dana bantuan ini dipercayakan karyawan CPI kepada organisasi kemanusiaan BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia) Cabang Duri. Mereka berharap, kelebihan harta pemberian Allah SWT yang mereka sumbangkan dengan ikhlas itu, mudah-mudahan mampu meringankan beban umat Islam Palestina yang kini tengah menderita akibat kekejaman zionis Israel .

Ketua BSMI Duri Ir H Abdul Gaffar menyebut, sebagian dari dana sumbangan karyawan CPI itu sudah ditransfer ke rekening BSMI pusat di Jakarta. Senilai Rp35.025.000 ditransfer, Selasa (6/1) lalu. Sebanyak Rp68.025.000 lagi sudah ditransfer, Kamis (8/1). Sisanya menyusul belakangan sambil menunggu kucuran dana tambahan yang diharapkan terus mengalir. 

‘’Alhamdulillah, karyawan CPI telah dengan ikhlas menyalurkan dana kemanusiaan untuk saudara-saudara kita yang tengah menderita di Palestina melalui BSMI. Semoga Allah membalas apa yang telah mereka berikan dengan ikhlas, memberkahi harta yang tertinggal dan semoga kita termasuk orang yang mensucikan diri dan senantiasa peduli terhadap penderitaan saudara kita,’’ ujar Abdul Gaffar sembari mengucapkan terima kasih mendalam.(gem/mar/sda/uli) 

sumber : Riau Post

BSMI Penajam Kaltim Galang Dana untuk Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Warga PPU Bantu Palestina  
Hari Ini langsung dikirimkan ke Lokasi Perang  

PENAJAM - Serangan Israel ke wilayah Palestina yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang dan ribuan orang terluka, melahiran kecaman sebagian besar warga dunia. Tidak hanya mengeluarkan kutukan, namun mereka juga melakukan aksi solidaritas dengan menggalang dana bagi warga Palestina. Hal ini juga dilakukan warga Penajam Paser Utara (PPU). Meskipun jumlahnya tidak besar, namun itu cukup untuk menggambarkan betapa perdulinya warga PPU terhadap penderitaan masyarakat Palestina. 
Pengggalangan dana sendiri dilakukan lembaga Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) cabang PPU. Dengan menggunakan rekening Bank Kaltim cabang PPU, terhitung hingga tanggal 16 Januari 2009 pukul 11.00 wita, bantuan yang terkumpul dari warga PPU sebanyak Rp 1.671.000 

Menurut Ketua BSMI cabang PPU, Dr H Jaya Mualimin Spkj Mkes, adalah sebagai bentuk solidaritas PPU terhadap penderitaan negara lain begitu tinggi. ”Memang angkanya tidak banyak. namun yang lebih penting adalah nilai kemanusiaanya,” jelasnya. 

Dana ini, kata dia, tidak akan disimpam lama-lama di Bankkaltim, namun langsung dikirimkan untuk membantu meingankan penderitaan warga Palestina. Penyalurannya sendiri diakui Jaya langsung melalui Komisi Internasional Solidaritas Palestina (KISPA) di Palestina. ”Hari ini bantuan yang terkirim akan langsung disalurkan ke Palestina melaui KISPA,” pungkasnya. 

Jaya berharap warga PPU bisa ikut berpartisipasi membantu mengurangi penderitaan warga palestina yang saat ini di embargo Israel. Caranya, bisa melalui rekening di Bankkaltim cabang PPU.(moe) 

sumber : post metro balikpapan


BSMI Balikpapan Galang Dana Untuk Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

BSMI Balikpapan Galang Bantuan untuk Palestina
Korban serangan Israel ke Palestina terus berjatuhan. Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, turut menunjukkan rasa solidaritas. Tak ketinggalan di Balikpapan. Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) hingga kini terus menggalang dana bantuan untuk Palestina.
DI TENGAH kesibukannya sebagai dokter, Ketua BSMI Balikpapan dr Hadi Yuniarko terus mengoordinasi bantuan dari Balikpapan untuk warga Palestina. Bantuan dihimpun sejak 22 Desember lalu, melalui setoran di Bank Bukopin Syariah dengan nomor rekening 8800313016 atas nama Dana Kemanusiaan Palestina.

Hingga hari Kamis (1/1) lalu, telah terhimpun dana untuk warga Palestina sebesar sebanyak Rp 350 juta. Dana ini bukan saja dari Balikpapan, tetapi juga dari daerah lain.

“Sedangkan untuk tenaga kesehatan, BSMI pusat telah mengirim 2 orang dokter,” kata Hadi.

Pada Kamis itu pula, dana tersebut dikirimkan langsung ke Palestina bersama dua dokter relawan BSMI. Kedua dokter tersebut adalah dr Basuki Supartono, spesialis bedah tulang dari Jakarta dan dr Agus Kushartono, spesialis penyakit dalam Ketua BSMI cabang Depok.

“Mereka berdua masuk lewat Mesir dengan meminta perlindungan dari pejabat setempat untuk masuk Rafah di jalur Gaza,” kata Hadi ketika ditemui di ruang praktiknya di Poliklinik Ibnu Sina, Rapak.

Hadi yang pernah menjadi relawan pascatsunami di Aceh 2005 lalu, mengimbau masyarakat Balikpapan untuk turut membantu warga Nantinya dana tersebut dikumpulkan dengan daerah lain di Indonesia.

Saat ini BSMI Balikpapan telah menghimpun dana dari berbagai pihak. Salah satunya dari siswa siswi SD Islam Terpadu (SDIT) dan SMPIT Istiqamah sebanyak Rp 36.820.000.

“Mudah-mudahan amal ibadah siswa dan siswi SDIT dan SMPIT Istiqamah diterima oleh Allah, amin” kata Hadi.

Selain BSMI Balikpapan, beberapa Lembaga Amil Zakat (LAZ) seperti Dompet Dhuafa Kaltim dan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) juga membuka rekening untuk menerima bantuan yang akan disalurkan ke Palestina.(*/jaz)

Senin, 12 Januari 2009

AKSI BSMI SURABAYA PEDULI PALESTINA

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

beritajatim.com, Sabtu, 10/01/2009 10:11 WIB

Bawa Mayat Bayi, Forum Insani Madani Demo Kebrutalan Israel
Reporter : Bruriy Susanto

Surabaya-Aksi demo memerangi kekejaman yang dilakukan Israel juga terus bergulir. Serangan Israel yang sudah menginjak hari ke-14 menewaskan ratusan warga Gaza yang tewas.

Bukti solidaritas terhadap kekejaman Israel, beberapa elemen yang tergabung dalam Forum Insan Madani melakukan aksi unjuk rasa damai di depan Grahadi jalan Gubernur Suryo.

Aksi demo sekitar 200 orang relawan yang terdiri mulai anak-anak hingga orang dewasa. Aksi demo yang dibawah komando Zakaria ini ada lima elemen membawahi lema organisasi BSMI, IKADI, SALIMAH, JPRMI, FORKLIN.

Dalam aksinya mereka juga memperagakan teatrikal dengan membawa jenazah bayi yang digendong akibat kekejaman Israel.

Tak hanya itu, mereka yang ikut aksi tersebut ada yang mencari sumbangan sebagai solidaritas Palestina. Sumbangan itu sendiri akan dikumpulkan jadi satu, kemudian diberikan bantuan ke Gaza. Namun, beberapa bantuan yang dikirim saja kesulitan untuk masuk.

"Bantuan masyarakat sangat diperlukan untuk anak-anak, bayi, dan perempuan Gaza. Tapi, bantuan yang diberikan dengan bentuk tim medis dari BSMI dan beberapa tenaga relawan tetap saja tidak bisa masuk di Gaza," tegas Zakaria.

Maka dari itu aksi unjuk rasa ini mereka menuntut supaya segera dilakukan penarikan pasukan Israel dari Palestina. Dan membuka perbatasan Mesir-Rafah, agar akses bantuan internasional bisa masuk dan bergulir terus-menerus. [bru/ted]

Laporan Lengkap BSMI di Jalur Gaza

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Laporan Bulan Sabit Merah Indonesia Ke Gaza

Kamis, 1 Januari 2009

Sebelum berangkat ke Palestina, BSMI mengadakan Konferensi Pers yang mengundang sejumlah reporter dan wartawan terkait pengiriman tim medis BSMI ke daerah Palestina di Sekretariat BSMI Jl. Dewi Sartika Clilitan Jakarta.

Selain itu, BSMI juga menghadiri Konferensi Pers di rumah Ketua MPR Nurhidayat Wahid yang juga terkait agresi Israel ke Palestina. Kemudian malamnya, Tim Medis BSMI (yang terdiri dari dr. Basuki Supartono, SpOT,FICS,MARS dan dr. Agus Koeshartoro, SpPD) beserta tim relawan Indonesia lainnya dilepas secara resmi oleh Ibu Menteri Siti Fadilah Supari (Menkes) di Bandara Soekarno-Hatta dan melakukan penerbangan dengan pesawat Qatar Airways pukul 22.30 WIB.

Jumat, 2 Januari 2009

Sempat transit di Doha Qatar, Tim Medis BSMI kembali take off menuju kota Amman, Jordan pukul 15.00 waktu setempat. Tim Medis BSMI beserta relawan yang lain bermalam di Hotel Golden Gate yang hampir mirip seperti apartemen di Indonesia. Tiap satu ruang hotel hanya ditempai dua relawan. Tim BSMI menempati nomor 101, sedangkan tim Mer-C menempati nomor 102. Setelah sholat Maghrib dan Isya , kami dijamu oleh Kuasa Usaha di restoran asal Taipei pukul 21.00. Disamping itu, kami mendapat kesempatan untuk mewawancarai Peter Ford dari UN For Palestinian Refuges yang berbincang seputar korban sipil yang berjatuhan akibat agresi militer Israel. Data terakhir menyebutkan bahwa korban yang tewas terus bertambah menjadi 428 dan luka-luka menjadi 2000 orang.

Sabtu, 3 Januari 2009

Usai melaksanakan sholat malam, Tim BSMI di wawancarai oleh Radio Elshinta Jakarta dan RRI. Kedua media elektronik tersebut menanyakan seputar keadaan tim relawan Indonesia di Amman. Tim relawan Indonesia memang kesulitan akses masuk ke Gaza. Kemungkinan-kemungkinan yang bisa ditempuh yaitu agar bantuan obat-obatan dari pemerintah diserahkan saja di Amman, Jordan, tidak mesti diantar langsung ke Gaza. Pertimbangan yang lain adalah membangun RS lapangan dekat perbatasan Raffah.

Setelah sarapan pagi, Kedutaan Besar RI untuk Palestina dan relawan Indonesia diterima oleh Menteri Kesehatan Palestina dan disertai penyerahan bantuan kemanusiaan dari Indonesia. Bantuan tersebut diantaranya adalah 2 ton obat-obatan dan uang 200 ribu US$. Rencananya, bantuan itu akan diantar melalui pihak swasta yaitu Yordania Hashemite Charity milik Raja Abdullah yang terbukti bisa menyerahkan bantuan ke Gaza.

Menurut Menteri Kesehatan Palestina, sampai saat ini terdapat 2400 korban luka, 300 orang diantaranya severe injury. Sebagian pasien tersebut ditangani di rumah sakit Gaza yang berjumlah 3 rumah sakit tapi mempunyai SDM, infrastruktur dan logistik yang sangat terbatas dan tidak memadai. Sekitar 90 pasien berhasil dirujuk ke rumah sakit di luar Gaza melalui Raffah yang diantaranya dikirim ke Jordan.

Kemudian Tim BSMI beserta relawan mengecek langsung gudang milik Yayasan Yordania Hashemite Charity Organization yang akan membawa bantuan dari Indonesia ke Gaza. Rute yang akan ditempuh melalui daerah Ramallah, West Bank, Yerusalem dan kemudia menuju Gaza. Setalah itu, Tim BSMI mengunjungi pasien korban Palestina yang sedang dirawat di RS Queen Military Yordan yang berjumlah 8 orang yang sebagian besar pasien ortopaedi (bedah tulang) .

Ahad, 4 Januari 2009

Tim Relawan Indonesia berencana bertolak langsung menuju ke Kairo atas permintaan pejabat diplomatik Mesir yang tanpa harus ke Raffah terlebih dahulu. Pada pukul 10.00 perjalanan dimulai dari Amman menuju kota Aqabah, kota pelabuhan Jordan. Sempat singgah di Petra, tim relawan menuju Aqabah melalui simpang Karrak yang merupakan benteng zaman Sholalahudin Ayyub, panglima perang Islam waktu lampau.

Setelah shalat zuhur dan ashar di jamak qashar, Tim BSMI dan relawan Indonesia menaiki kapal carteran menuju daerah Tabah, pantai Mesir yang merupakan tempat singgah daerah para turis. Pemeriksaan oleh petugas imigrasi setempat sangat ketat diantaranya tidak diperkenankan mengambil gambar dan membongkar semua koper-koper yang berisi obat-obatan. Tim BSMI beserta tim relawan yang lain dijemput oleh staf Kedubes Mesir dan meminta kami untuk menukarkan uang yang kami bawa di tempat penukaran uang pantai Resort Marina. Akhirnya kami tiba di KBRI Kairo pukul 04.00 pagi waktu setempat setelah melewati Terusan Suez dengan menumpang sebuah bis kecil.

Senin, 5 Januari 2009

Alhamdulilah, Pak Dubes Mesir akan memfasilitasi apa yang menjadi keinginan relawan Indonesia dan berusaha meyakinkan kementrian luar negeri Mesir. Hal ini ia samapaikan di sela-sela sarapan pagi pukul 08.00. Kemudian Pak Dubes merealisakan ucapannya itu. Pada pukul 10.00 relawan Indonesia dipertemukan dengan para pejabat kementrian luar negeri Mesir diantaranya Abdurahman Salehuddin, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Negara-negara Arab. Namun, hasil dari pertemuan itu tidak membawa hasil yang memuaskan. Tim Medis dari Indonesia tidak diperbolehkan masuk ke Gaza sedangkan bantuan berupa obat-obatan, bahan makanan dan lainnya diperbolehkan ke Gaza.

Walaupun demikian, Tim BSMI tetap menyampaikan terima kasih kepada pemerintahan Mesir atas segala perhatian dan bantuannya dalam mengatasi krisis kemanusiaan di Palestina. Akhirnya tercapai kesepakatan agar bantuan dari Indonesia dapat diberikan kepada korban di Raffah meski tidak langsung ke Gaza. Kemudian Tim BSMI dan para relawan Indonesia berkunjung ke Human Relief Egyptian Medical Syndicate, NGO asal Mesir, dan bertemu dengan Sekretaris Umum dr. Abd.El-Kader Hegazy. Menurut keterangan yang dihimpun darinya, sebanyak 50 ambulans rusak dan meminta beberapa rumah sakit setempat mengosongkan para pasien karena militer Israel akan mengancurkan bangunan rumah sakit. Selain itu, di tempat tersebut memiliki peralatan kedokteran yang sangat terbatas. Bahkan, operasi sejumlah pasien dilaksanakan di kamar-kamar rumah penduduk setempat. NGO inilah yang akan membantu agar bantuan dari Indonesia bisa dikirim kre Raffah agar diserahkan kepada para korban melalui Depkes Palestina di Gaza.

Sabtu, 10 Januari 2009

Anak-anak Menjual Makanan dan Lukisan Demi Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Meski masih anak-anak, tetapi keinginan mereka untuk ikut meringankan beban penderitaan sesama anak-anak di Palestina yang menjadi korban serangan Israel, patut diacungi jempol. Siswa KBTK Al Uswah, Sabtu (10/01) jual Ote-ote untuk Palestina.

Tidak hanya Ote-ote ternyata yang ditawarkan oleh anak-anak Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak (KBTK) Al Uswah Surabaya, ada siomay, pop corn aneka rasa, roti bakar sampai dengan es cendol.

Didampingi beberapa orang tua siswa, stand-stand yang digelar didepan sekolah KBTK Al Uswah dikawasan Jl. Ngagel Jaya tengah tersebut, Sabtu (10/01) terlihat dipenuhi anak-anak dan para orang tua siswa.

“Anak-anak kita ajarkan berempati kepada sesamanya. Melalui bazaar yang menyajikan aneka makanan, mulai dari Ote-ote sampai roti bakar, keuntungannya nanti kita berikan untuk donasi Palestina,” ujar KARINA Wakil Kepala Sekolah KBTK Al Uswah, Sabtu (10/01).

Ditemui disela-sela memantau pelaksanaan bazaar sekaligus lelang karya seni termasuk lukisan yang dibuat para siswa, KARINA meambahkan bahwa lelang karya seni para siswa juga hasilnya disumbangkan bagi anak-anak di Palestina.

“Kita salurkan melalui Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI). Termasuk hasil lelang karya lukis anak-anak. Kita ingatkan anak-anak untuk ikut merasakan penderitaan sesama muslim yang teraniaya di Palestina sana,” tambah KARINA pada suarasurabaya.net, diruangannya.

Semakin siang suasana lelang dan bazaar Sabtu (10/01) semakin ramai. Khusus untuk lelang lukisan dan karya seni anak-anak, suasananya semakin meriah lantaran para orang tua siswa terutama Ibu-ibu ingin membeli karya putera-puteri mereka sendiri dengan harga tinggi.(tok)

Teks foto:
-Suasana lelang lukisan karya anak-anak KBTK Al Uswah.
Foto: TOTOK suarasurabaya.net

sumber : suarasurabaya.net

Aksi BSMI Peduli Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Terkait dengan penyerangan serta kebrutalan selama 15 hari yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, sampai dengan Sabtu (10/01) ini, Forum Insan Madani menggelar aksi di depan Grahadi. Minta pada PBB segera memberikan sanksi untuk Israel.

“Seharusnya PBB segera bertindak dan memberikan sanksi keras kepada Israel yang melakukan penyerangan secara brutal kepada rakyat Palestina. Setelah 15 hari, sampai dengan Sabtu (10/01), PBB hanya diam,” ujar ZAKARIA koordinator aksi pada suarasurabaya.net.

Selain menekan PBB dengan permintaan pemberian sanksi kepada Israel, massa aksi yang terdiri dari Ibu-ibu dan remaja tersebut, juga mengajak kepada seluruh umat muslim di Indonesia pada umumnya dan muslim di kota Surabaya khususnya untuk bersatu.

“Bersatu melawan Zionisme Israel. Kita harus bersatu!!! Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!!,” tambah ZAKARIA. Pada kesempatan aksi di depan Grahadi, Sabtu (10/01) siang itu, ditampilkan juga aksi teatrikal yang menggambarkan penderitaan anak-anak dan remaja Palestina akibat kekejaman Israel.

Selain menggelar aksi menentang serta mengutuk Israel, Forum Insan Madani yang didukung oleh Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) juga mengedarkan kotak sumbangan untuk bantuan kepada rakyat Palestina.

Beberapa peserta aksi yang sebagaian besar adalah perempuan, diantaranya ada yang membawa kotak sumbangan dan berdiri agak ketengah jalan Gubernur Suryo. Usai menyampaikan pernyataan sikapnya, massa aksi sekitar 100 orang tersebut membubarkan diri dengan tertib.(tok)

sumber ; Suara Surabaya.net

Relawan Cilik Peduli Palestina bersama BSMI Surabaya


BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Relawan Cilik Ikut Penggalangan Dana Palestina




SURABAYA - Banyak cara dilakukan untuk memberikan solidaritas kepada perjuangan rakyat Palestina. Salah satunya dilakukan oleh anak-anak Taman Kanak-Kanak. Tentu mereka bukan melakukan demonstrasi mendukung rakyat Palestina. 120 anak TK Al Falah Surabaya bekerjasama dengan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Cabang Surabaya mengadakan aksi solidaritas dengan menggelar teater simulasi penanganan korban perang. Acara berlangsung di Halaman TK Al Falah, Kamis, 8 Januari 2009.

Puluhan anak berperan sebagai anak-anak Palestina yang jatuh terkena serangan Israel. Ada yang terluka parah, menderita patah tulang dan berdarah-darah. Sementara 20 siswa lainnya berperan sebagai tim medis ditemani dokter dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), datang menolong mereka. Dengan membawa peralatan medis dan obat-obatan, relawan cilik ini menolong korban, membalut luka, membersikannya dan kemudian membawa korban ke tempat perlindungan.

Dokter Aditea Etnawati, ketua tim medis BSMI yang hadir saat itu menyatakan, antusias siswa untuk menjadi relawan medis sangat besar. " Hal ini dibuktikan mereka gesit dalam menolong korban, bertanya kepada tim BSMI bagaimana cara menjadi dokter relawan BSMI yang bisa menolong anak-anak Palestina" Ujarnya di sela-sela acara.

Salah satu siswa, Shafa, yang tergeletak lemas mendapat perawatan serius. Setelah diberi pernafasan buatan, lima relawan medis cilik dan relawan BSMI membawanya ke ambulans BSMI yang juga berada di halaman TK Al Falah, untuk mendapat perawatan lanjutan.

Acara ditutup dengan doa dan penggalangan dana. Tercatat, terkumpul uang sebesar Rp 3.025.000 yang merupakan sumbangan langsung anak-anak TK. Donasi tersebut diserahkan kepada BSMI untuk selanjutnya akan dikirim langsung ke Palestina bersama relawan BSMI yang saat ini sudah ada di perbatasan Mesir-Gaza.

Humas BSMI Surabaya, Zakaria menyatakan, acara seperti ini adalah bukti kepedulian rakyat Indonesia kepada Palestina. "Bahkan anak-anak TK pun ikut prihatin, ketika doa bersama mereka sedih dan menangis", paparnya di akhir acara. Zakaria berharap, elemen masyarakat lain bisa ikut terlibat dalam penggalangan dana untuk kemanusiaan di Palestina. BSMI sendiri sudah menyalurkan bantuan langsung ke Palestina, 350 juta rupiah pada pekan ini. Saat ini BSMI juga menggalang dana untuk memberangkatkan bantuan dan obat-obatan. Penggalangan dana dilakukan di sekolah, kampus, masjid, dan perusahaan, termasuk yang dilakukan oleh BSMI Surabaya bekerjasama dengan TK Al Falah Surabaya pada Kamis 8 Januari 2009 ini.

Liputan BSMI dari Palestina (4)


BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Catatan Perjalanan dr. Basuki Supartono (Bag 4)


KAMIS, 8 JANUARI
Relawan Indonesia hari ini akan mempersiapkan diri untuk menuju Gaza melalui perbatasan Raffah. Namun sebelumnya, rombongan harus mendapatkan surat jalan untuk mengantarkan barang bantuan kemanusiaan ke Gaza. Pada pukul 10.00 waktu setempat, relawan mendatangi kantor Bulan Sabit Merah Mesir. Untuk mendapatkan surat jalan tersebut ada kemudahan karena di dalam rombongan Indonesia terdapat tim medis dari satu lembaga Bulan Sabit Merah dari Indonesia.

Setelah mendapatkan surat jalan, rombongan mulai bergegas berangkat yang diperkirakan akan menempuh kurang lebih 500 km menuju Gaza. Sejak diberlakukannya status darurat militer disebabkan terbunuhnya Anwar Sadat, presiden Mesir terdahulu, perjalanan memakan waktu yang lama. Ini disebabkan selama perjalanan harus melalui beberapa check point (pemeriksaan resmi) oleh petugas perbatasan.

Check point yang harus dilalui oleh rombongan Indonesia sebanyak 8 kali. Semakin mendekati perbatasan Raffah, pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas perbatasan semakin ketat. Hal itu semakin memperbanyak waktu yang dibutuhkan ke Raffah karena mereka sangat teliti memeriksa relawan dan barang bantuan yang dibawa.

Sementara itu, saat meninggalkan kota Kairo dan melalui daerah Iskandariyah yang subur, pemeriksaan yang cukup ketat terjadi di atas jembatan Suez yang menghubungkan benua Asia dan Afrika. Usai istirahat untuk menyantap makan siang, rombongan meneruskan perjalanan pukul 17.00 dengan menelusuri kegelapan malam. Semakin mendekati Raffah, maka semakin ketat pula pemeriksaan oleh pertugas check point.

Akhirnya, rombongan dari Indonesia tiba di pintu pertama perbatasan. Semula pintu itu sudah ditutup, namun berkat kelihaian negoisasi, rombongan diperbolehkan memasuki perbatasan. Para petugas memeriksa kelengkapan paspor dan menghitung jumlah orang untuk menyesuaikan dari dokumen perjalanan yang diberikan oleh wakil relawan. Sekitar pukul 21.00 iring-iringan rombongan telah memasuki perbatasan. Namun sayang, para relawan tidak bisa melihat dari kejauhan dengan jelas kawasan Gaza telah yang menjadi daerah operasi militer Israel karena “ditelan” kegelapan malam.

Beberapa truk dan dua mobil ambulans diperbolehkan memasuki perbatasan setelah diperiksa cukup lama oleh petugas. Kendaraan itu masuk dengan melalui dua jalur pintu yang sedang dijaga oleh tentara-tentara Mesir. Sekilas terdengar suara raungan pesawat Israel yang cukup lama tapi tidak terlihat meski lagit tidak berawan.

Penyerahan bantuan diberikan kepada perwakilan Palestina dan juga disaksikan oleh Bulan Sabit Merah Mesir. Setelah perjalanan yang begitu lelah dan cukup menyita stamina dan konsentrasi, para relawan istirahat dan melaksanakan sholat maghrib dan Isya di jamak qashar secara berjamaah. Teriring doa dan harap kepada Allah SWT, semoga apa yang kita berikan kepada rakyat Palestina mendapatkan pahala yang berganda. Serta Allah SWT selalu melindungi dan menolong warga Palestina dari penjajahan Israel. Amin..

Liputan BSMI dari Palestina (3)


BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Laporan Perjalanan dr. Basuki Supartono (Bag 3)


Ahad, 4 Januari 2009. Tim Relawan Indonesia berencana bertolak langsung menuju ke Kairo atas permintaan pejabat diplomatik Mesir yang tanpa harus ke Raffah terlebih dahulu. Pada pukul 10.00 perjalanan dimulai dari Amman menuju kota Aqabah, kota pelabuhan Jordan . Sempat singgah di Petra , tim relawan menuju Aqabah melalui simpang Karrak yang merupakan benteng zaman Sholalahudin Ayyub, panglima perang Islam waktu lampau.

Setelah shalat zuhur dan ashar di jamak qashar, Tim BSMI dan relawan Indonesia menaiki kapal carteran menuju daerah Tabah, pantai Mesir yang merupakan tempat singgah daerah para turis. Pemeriksaan oleh petugas imigrasi setempat sangat ketat diantaranya tidak diperkenankan mengambil gambar dan membongkar semua koper-koper yang berisi obat-obatan.

Tim BSMI beserta tim relawan yang lain dijemput oleh staf Kedubes Mesir dan meminta kami untuk menukarkan uang yang kami bawa di tempat penukaran uang pantai Resort Marina. Akhirnya kami tiba di KBRI Kairo pukul 04.00 pagi waktu setempat setelah melewati Terusan Suez dengan menumpang sebuah bis kecil.

Senin, 5 Januari 2009. Alhamdulilah, Pak Dubes Mesir akan memfasilitasi apa yang menjadi keinginan relawan Indonesia dan berusaha meyakinkan kementrian luar negeri Mesir. Hal ini ia samapaikan di sela-sela sarapan pagi pukul 08.00. Kemudian Pak Dubes merealisakan ucapannya itu. Pada pukul 10.00 relawan Indonesia dipertemukan dengan para pejabat kementrian luar negeri Mesir diantaranya Abdurahman Salehuddin, Asisten Menteri Luar Negeri untuk negara-negara Arab. Namun, hasil dari pertemuan itu tidak membawa hasil yang memuaskan. Tim Medis dari Indonesia tidak diperbolehkan masuk ke Gaza sedangkan bantuan berupa obat-obatan, bahan makanan dan lainnya diperbolehkan ke Gaza.

Walaupun demikian, Tim BSMI tetap menyampaikan terima kasih kepada pemerintahan Mesir atas segala perhatian dan bantuannya dalam mengatasi krisis kemanusiaan di Palestina. Akhirnya tercapai kesepakatan agar bantuan dari Indonesia dapat diberikan kepada korban di Raffah meski tidak langsung ke Gaza.

Kemudian Tim BSMI dan para relawan Indonesia berkunjung ke Human Relief Egyptian Medical Syndicate, NGO asal Mesir, dan bertemu dengan Sekretaris Umum dr. Abd.El-Kader Hegazy. Menurut keterangan yang dihimpun darinya, sebanyak 50 ambulans rusak dan meminta beberapa rumah sakit setempat mengosongkan para pasien karena militer Israel akan mengancurkan bangunan rumah sakit. Selain itu, di tempat tersebut memiliki peralatan kedokteran yang sangat terbatas. Bahkan, operasi sejumlah pasien dilaksanakan di kamar-kamar rumah penduduk setempat. NGO inilah yang akan membantu agar bantuan dari Indonesia bisa dikirim kre Raffah agar diserahkan kepada para korban melalui Depkes Palestina di Gaza.

Liputan BSMI dari Palestina (2)


BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Laporan Perjalanan dr. Basuki Supartono (Bag 2)


Sabtu, 3 Januari 2009. Usai melaksanakan sholat malam, Tim BSMI di wawancarai oleh Radio Elshinta Jakarta dan RRI. Kedua media elektronik tersebut menanyakan seputar keadaan tim relawan Indonesia di Amman. Tim relawan Indonesia memang kesulitan akses masuk ke Gaza . Kemungkinan-kemungkinan yang bisa ditempuh yaitu agar bantuan obat-obatan dari pemerintah diserahkan saja di Amman , Jordan , tidak mesti diantar langsung ke Gaza . Pertimbangan yang lain adalah membangun RS lapangan dekat perbatasan Raffah.

Setelah sarapan pagi, Kedutaan Besar RI untuk Palestina dan relawan Indonesia diterima oleh Menteri Kesehatan Palestina dan disertai penyerahan bantuan kemanusiaan dari Indonesia . Bantuan tersebut diantaranya adalah 2 ton obat-obatan dan uang 200 ribu US $. Rencananya, bantuan itu akan diantar melalui pihak swasta yaitu Yordania Hashemite Charity milik Raja Abdullah yang terbukti bisa menyerahkan bantuan ke Gaza.

Menurut Menteri Kesehatan Palestina, sampai saat ini terdapat 2400 korban luka, 300 orang diantaranya severe injury. Sebagian pasien tersebut ditangani di rumah sakit Gaza yang berjumlah 3 rumah sakit tapi mempunyai SDM, infrastruktur dan logistik yang sangat terbatas dan tidak memadai. Sekitar 90 pasien berhasil dirujuk ke rumah sakit di luar Gaza melalui Raffah yang diantaranya dikirim ke Jordan .

Kemudian Tim BSMI beserta relawan mengecek langsung gudang milik Yayasan Yordania Hashemite Charity Organization yang akan membawa bantuan dari Indonesia ke Gaza . Rute yang akan ditempuh melalui daerah Ramallah, West Bank, Yerusalem dan kemudia menuju Gaza . Setalah itu, Tim BSMI mengunjungi pasien korban Palestina yang sedang dirawat di RS Queen Military Yordan yang berjumlah 8 orang yang sebagian besar pasien ortopaedi (bedah tulang) .

Liputan BSMI dari Palestina (1)


BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Laporan Perjalanan dr. Basuki Supartono (Bag 1)

Kamis, 1 Januari 2009. Sebelum berangkat ke Palestina, BSMI mengadakan Konferensi Pers yang mengundang sejumlah reporter dan wartawan terkait pengiriman tim medis BSMI ke daerah Palestina di Sekretariat BSMI Jl. Dewi Sartika Clilitan Jakarta . Selain itu, BSMI juga menghadiri Konferensi Pers di rumah Ketua MPR Nurhidayat Wahid yang juga terkait agresi Israel ke Palestina. Kemudian malamnya, Tim Medis BSMI (yang terdiri dari dr. Basuki Supartono, SpOT,FICS,MARS dan dr. Agus Koeshartoro, SpPD) beserta tim relawan Indonesia lainnya dilepas secara resmi oleh Ibu Menteri Siti Fadilah Supari (Menkes) di Bandara Soekarno-Hatta dan melakukan penerbangan dengan pesawat Qatar Airways pukul 22.30 WIB.

Jumat, 2 Januari 2009. Sempat transit di Doha Qatar , Tim Medis BSMI kembali take off menuju kota Amman , Jordan pukul 15.00 waktu setempat. Tim Medis BSMI beserta relawan yang lain bermalam di Hotel Golden Gate yang hampir mirip seperti apartemen di Indonesia . Tiap satu ruang hotel hanya ditempai dua relawan. Tim BSMI menempati nomor 101, sedangkan tim Mer-C menempati nomor 102.

Setelah sholat Maghrib dan Isya , kami dijamu oleh Kuasa Usaha di restoran asal Taipei pukul 21.00. Disamping itu, kami mendapat kesempatan untuk mewawancarai Peter Ford dari UN For Palestinian Refuges yang berbincang seputar korban sipil yang berjatuhan akibat agresi militer Israel . Data terakhir menyebutkan bahwa korban yang tewas terus bertambah menjadi 428 dan luka-luka menjadi 2000 orang.

BSMI SURABAYA SERUKAN SELAMATKAN PEREMPUAN, ANAK-ANAK DAN BAYI PALESTINA

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Agresi Israel telah berlangsung 15 hari, dan masih berlangsung sampai sekarang. 800 warga Gaza tewas. 3000 nya luka-luka dan tak mendapat perawatan lanjutan. Rumah Sakit dan Ambulans ikut dibom pasukan penjajah Israel. Semua rakyat Gaza ketakutan, tak terkecuali perempuan, anak-anak dan bayi. Bahkan 200 orang korban tewas, adalah anak-anak, bayi dan wanita.
Kini anak-anak dan bayi Palestina berada dalam trauma berkepanjangan. Sekolah mereka juga ikut di bom. Rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat aman untuk berlindung juga ikut diserang Israel. Persediaan bahan makanan semakin menipis. Apalagi, akses perbatasan dengan Mesir, dibatasi Israel. Sehingga pintu masuk bantuan makanan, obat-obatan dan logistik menjadi tersendat. Perempuan Gaza kesulitan mendapat bahan bakar untuk memasak. Listrik dicabut oleh Israel. Hal ini terus terjadi selama 2 pekan ini.
Sementara itu, Mulai hari kamis lalu, Israel mulai melancarkan serangan darat. Perang terjadi di sudut-sudut kota turut membuat anak-anak menjadi trauma. Perempuan menjadi khawatir akan keselamatan anak-anak mereka lantaran sasaran serangan darat Israel bisa semua bangunan termasuk sekolah, rumah tinggal dan posko pengungsi.
Bantuan dari Indonesia, sendiri termasuk yang diberikan oleh Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kini sudah sampai di perbatasan Rafah-Jalur Gaza. ”Karena akses masuk masih sulit, maka tim medis BSMI dan relawan Indonesia masih dipersulit masuk Gaza.” ujar Zakaria, humas BSMI Surabaya yang juga humas Aksi Rakyat Surabaya peduli Gaza, pada Sabtu (10 Januari 2009) di depan gedung grahadi Surabaya. Kini bantuan dari Indonesia terus digalang hingga mencapai milyaran rupiah lagi, agar kita bisa dirikan rumah sakit lapangan dan mensuplai logistik untuk rakyat Gaza. ”Bantuan masyarakat sangat diperlukan untuk anak-anak, bayi dan perempuan Gaza” paparnya di sela-sela aksi yang diikuti 300orang relawan peduli Anak-anak Palestina itu.
Aksi solidaritas tersebut didukung oleh aliansi ormas yang tergabung dalam Forum Insan Madani Surabaya, yakni Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Cabang Surabaya, Ikadan Dai Indonesia (IKADI), Persaudaraan Muslimah (SALIMAH), Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) dan Forum Kerohanian Lintas Perkantoran (FORKLIN). Aksi yang diikuti 300 orang di depan gedung negara grahadi itu, menyerukan kepada PBB untuk menghentikan perang karena korban anak-anak dan wanita sudah banyak.
Selain itu, mereka juga mengajak solidaritas masyarakat Surabaya untuk terus menggalang dana demi anak-anak dan perempuan Palestina. Dalam 2 jam aksi penggalangan dana tersebut terkumpul dana sebesar 12 juta rupiah dan disalurkan melalui tim medis BSMI di palestina. Massa aksi juga membawa replika bayi yan tewas terkena serangan Israel dan puluhan foto anak-anak Palestina yang menjadi korban Isreal.

Rabu, 07 Januari 2009

Laporan dr Basuki Supartono Langsung dari Gaza : Kondisi Sangat Parah

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

07/01/2009 - 07:05
Keadaan di Gaza Sangat Parah
Laporan Perjalanan dr Basuki Supartono (Tim Medis dan Relawan Indonesia/Ketua Bulan Sabit Merah Indonesia)

Penduduk Gaza hidup dalam cengkraman oleh bombar Israel. Mereka kesulitan mendapatkan makanan, pasokan listrik dan gas. Sekolah-sekolah ditutup dan sejumlah rumah sakit beroperasi dalam serba keterbatasan.

Selain itu dokter dan perawat sangat kelelahan dan kewalahan dalam menangani pasien. Hal itu diperparah dengan hancurnya seribu unit peralatan-peralatan medis dan mesin-mesin kesehatan.

Zionis Israel belum berhenti melancarkan serangannya ke Gaza. Setelah 6 bulan gencatan senjata, Israel langsung menghujamkan rudal-rudalnya ke Palestina tanpa perikemanusiaan. Akibatnya korban berjatuhan yang sebagian besar dari kalangan sipil. Anak-anak, kaum perempuan dan sejumlah bangunan fisik yang rusak sudah tidak berbentuk lagi.

Kampus, masjid juga tak luput menjadi sasaran pesawat tempur zionis israel. Korban jiwa warga Palestina sampai saat ini lebih dari 300 jiwa dan ribuan orang luka-luka.

Saat ini, sejumlah rumah sakit di Palestina sudah tak dapat menampung korban akibat rudal-rudal Israel. Rumah Sakit pun tak terlepas dari rudal-rudal Zionis Israel.

Palestina benar-benar membutuhkan bantuan kita semua. Berikan sumbangan terbaik dari kita semua. Palestina yang merupakan tempat Kiblat umat muslim pertama sedang di jajah oleh Zionis yang tidak berperikemanusiaan. Bantuan baik berupa uang, emas dan lain-lain dapat disalurkan melalui BSMI Pusat. BSMI juga akan sedang mempersiapkan relawan dokter spesialisnya yang siap berangkat menuju Palestina dalam waktu dekat ini.

sumber : inilah.com, 7-1-2009
http://www.inilah.com/berita/citizen-journalism/2009/01/07/73722/keadaan-di-gaza-sangat-parah/

Minggu, 04 Januari 2009

BSMI ke Gaza Lewat Jalur Darat

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

04/01/2009 - 10:10
BSMI ke Gaza Lewat Jalur Darat

Perjalanan tim medis Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) menuju Gaza, Palestina mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia. Serangan Israel kepada rakyat Palestina sungguh melukai hati negara-negara di berbagai belahan dunia.

Berkat dukungan masyarakat, tim medis BSMI berangkat ke Palestina pada 1 Januari 2009 dengan membawa bantuan obat-obatan dan logistik untuk bedah mayor dan minor serta pelayanan gawat darurat. Sedangkan dana yang dikumpulkan dari bantuan masyarakat Indonesia akan disalurkan langsung melalui BSMI kepada rakyat Palestina yaitu sebesar Rp 350 juta.

Basuki Supartono, ketua tim medis BSMI di Palestina mengungkapkan bahwa timnya dalam menjalankan tugasnya memiliki dua rencana. Pertama, mengupayakan bantuan-bantuan ke Gaza melalui Amman, Yordania dan mendapat kawalan dengan pejabat setempat agar tim relawan bisa memasuki Gaza dengan aman sehingga penyalurannya tepat sasaran.

“Alternatif yang kedua, agar mendirikan rumah sakit lapangan di Rafa yang merupakan daerah perbatasan Mesir dengan Gaza. Hal ini dapat berguna karena bisa memberikan batuan obat-obatan dan pelayanan kesehatan bagi korban yang ada di perbatasan. Para korban yang selamat bisa dibawa ke Rafa dan selanjutnya tim medis dari BSMI akan memberikan perawatan dan bantuan,” ungkap Basuki yang telah memiliki pengalaman penanganan korban perang di Lebanon dan Irak ini.

Saat ini, Tim medis BSMI yang dipimpin oleh dr. Basuki Supartono (dokter spesialis bedah tulang) dan Dr Agoes Kooshartoro, SpPD (dokter spesialis penyakit dalam) sudah berada di Amman, Yordania dan diterima langsung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yordania Ali Wardhana. Pihak KBRI mengusahakan dua ton logistik baik bantuan medis dan non medis. Selain itu KBRI juga mengusahakan agar para tim medis BSMI memasuki Gaza dengan bantuan Jordan Hashemite Charity milik Raja Yordania.

Basuki menambahkan “DR. dr. Siti Fadilah Supari (Menteri Kesehatan RI) berpesan kepada Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Depkes, Rustam Pakkaya, melalui layanan pesan pendek agar para relawan jangan terlalu lama di Yordania dan diupayakan sesegera mungkin menuju ke Kairo, Mesir. Jika memungkinkan perjalanan ke Kairo bisa ditempuh melalui perjalanan darat.”

sumber : inilah.com, 4/1/2009

url : http://www.inilah.com/berita/citizen-journalism/2009/01/04/73143/bsmi-ke-gaza-lewat-jalur-darat/

BSMI Siapkan Rumah Sakit di Perbatasan Gaza

Minggu, 04/01/2009 00:10 WIB oleh Moksa Hutasoit - detikNews
Jakarta detik.com - Tim medis Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) telah berada di Amman, Yordan. Mereka akan berupaya untuk mendirikan Rumah Sakit (RS) Lapangan di Rafa yang menjadi daerah perbatasan Mesir dengan Gaza.

Rencana tersebut adalah satu dari dua rencana yang sedang diupayakan oleh tim. Menurut rilis yang diterima detikcom, Sabtu (3/1/2009), tim juga akan berusaha untuk mengirim bantuan-bantuan ke Gaza melalui Amman. Namun mereka berharap mendapat kawalan dengan pejabat setempat agar tim relawan bisa memasuki Gaza dengan aman sehingga penyalurannya tepat sasaran.

"Tim Medis BSMI dalam menjalankan tugasnya memiliki dua rencana," jelas ketua tim medis BSMI di Palestina dr. Basuki Supartono.

Mengenai pembangunan RS, hal ini dilakukan agar dapat memberikan bantuan obat-obatan dan pelayanan kesehatan bagi korban yang ada di perbatasan. Korban-korban yang selamat dapat segera mendapat pertolongan dari tim medis BSMI.

Tim ini telah bertolak ke Palestina sejak 1 Januari lalu dengan membawa bantuan obat-obatan dan logistik serta pelayanan gawat darurat. Selain Basuki, dokter spesialis penyakit dalam Agoes Kooshartoro ikut juga sebagai tim medis.
(mok/mok)

sumber : detik.com, 4/1/2009
url : http://www.detiknews.com/read/2009/01/04/001035/1062584/10/bsmi-siapkan-rumah-sakit-di-perbatasan-gaza

Tim Kecil BSMI untuk Palestina

inilah.com 01/01/2009 - 11:01 oleh Dwi Indah Puspita

INILAH.COM, Jakarta - BSMI akan mengirimkan tim media dan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dan dana kemanusiaan di Palestina. Tim dari BSMI akan bertolak dari Jakarta ke Kairo, Mesir pada Kamis (1/1).

BSMI mengirimkan 2 dokter sebagai perwakilannya ke Palestina. Mereka bertugas untuk membantu warga sipil Palestina yang mengalami luka-luka di Jalur Gaza akibat serangan Isreal yang membabi-buta.

"Keberangkatan telah dikoordinasi dengan pemerintah melalui Departemen Kesehatan. Rencananya tim ini akan dilepas keberangkatannya oleh Ibu Menkes," kata Ketua Umum Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dr Basuki Sutarsono di Markas BSMI, Jakarta, Kamis (1/1).

Tim yang bernama Advance ini merupakan kelompok pertama dari Indonesia yang akan melihat situasi dan kondisi di Palestina, serta memberi bantuan.

Mereka membawa obat-obatan berupa antibiotik, antitetanus, antinyeri, dan obat ortopedi untuk trauma perang. Obat-obatannya untuk kondisi emergency.

Selain itu BSMI juga membawa Dana Kemanusiaan Palestina yang sudah dikumpulkan sejak 5 hari lalu sebesar Rp 350 juta. Sumber dana merupakan sumbangan dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina sebesar Rp 200 juta, dan sisanya dari donatur yang menyumbang ke BSMI.

Namun, tim Advance mendapat kendala untuk masuk ke Jalur Gaza. Sebab, menurut dr Basuki, PBB tidak bisa membuka akses untuk memberi bantuan.

"Kita sudah coba membuat izin dengan nama LSM. Tidak bisa keluar izinnya. Sangat sulit untuk masuk Gaza karena boarding dikunci oleh Mesir. Untuk LSM pemerintah Mesir sangat selektif. Makanya kita lewat diplomatik negara," terang dr Basuki.

Selain itu, BSMI juga mendapat kendala terkait izin. Mereka mendapat visa 3 bulan, namun karena mendompleng negara yang hanya mendapat jatah tinggal 8 hari, Tim Advance akan ikut pemerintah kembali ke Indonesia.

Selanjutnya, mereka akan mempersiapkan kebutuhan dari penilaian awal. Dan itu akan menjadi modal pada keberangkatan kedua kalinya tim tersebut. Rencananya BSMI akan mengirimkan 2 dokter susulan pada Senin 5 Januari 2009. [ana]

sumber : inilah.com, 1/1/2009

url : http://inilah.com/berita/politik/2009/01/01/72639/tim-kecil-bsmi-untuk-palestina/

BSMI Kirim Tim Medis ke Jalur Gaza

Jakarta detik.com - Perhatian Indonesia terhadap korban serangan Israel di Jalur Gaza terus mengalir. Kali ini datang dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI). Organisasi medis kemanusiaan ini siap memberangkatkan 2 orang dokternya ke Palestina.

Dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (01/01/2009), 2 orang dokter yang akan diberangkatkan itu adalah dr Basuki Supartono dan dr Agus Koeshartoro.

Keberangkatan keduanya diakui telah dikordinasikan dengan pemerintah RI melalui Departemen Kesehatan. Menteri Kesehatan Siti Fadhilah Supari pun dijadwalkan akan melepas keberangkatan mereka.

Selain mengirim dokter, organisasi berlambang bulan sabit merah ini juga akan membawa bantuan dana kemanusiaan. Mereka mengklaim berhasil mengumpulkan dana hingga Rp 350 juta untuk disumbangkan ke Palestina.

BSMI pun mengakui tidak akan mudah masuk ke Jalur Gaza. Rencananya, BSMI akan menerobos Jalur Gaza lewat perbatasan Mesir. Namun, jika gagal masuk, BSMI hanya akan mendirikan Rumah Sakit lapangan bagi warga sipil yang terluka di perbatasan Mesir-Jalur Gaza.

sumber : detik.com Kamis, 01/01/2009 22:32 WIB
oleh : Reza Yunanto - detikNews
url : http://www.detiknews.com/read/2009/01/01/223252/1062002/10/bsmi-kirim-tim-medis-ke-jalur-gaza

VIDEO BSMI DI BANJIR BOJONEGORO 2009 (1)

VIDEO BSMI DI BANJIR BOJONEGORO 2009 (2)

PEDULI BANJIR BOJONEGORO

PEDULI BANJIR BOJONEGORO

PEDULI BANJIR BOJONEGORO 2

PEDULI BANJIR BOJONEGORO 2

BSMI JUGA PEDULI BANJIR PASURUAN JANUARI 2009

BSMI JUGA PEDULI BANJIR PASURUAN JANUARI 2009
SALURKAN BANTUAN MELALUI REKENING BSMI Bank Muamalat Indonesia: 701 005 2115 (an. Bulan Sabit Merah Indonesia). BSMI KIRIM TIM MEDIS UNTUK KORBAN BANJIR PASURUAN 29 JANUARI 2009

BSMI SURABAYA PEDULI PALESTINA

BSMI SURABAYA PEDULI PALESTINA

BSMI Berangkat ke Gaza

Get the Flash Player to see this player.
Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Kamis (1/1) mengirimkan tim medis, dana kemanusiaan dan obat-obatan ke Palestina.

BSMI sendiri mengirimkan 2 dokter ahli ke Palestina, yang bertugas membantu korban sipil Palestina yang mengalami luka-luka akibat serangan biadab Israel.

Ketua Umum BSMI dr. Basuki Supartono menyatakan, tim BSMI berangkat ke Palestina merupakan delegasi dari pemerintah.

Tim BSMI akan membawa dana kemanusian, obat-obatan vitas seperti antibiotik, anti tetanus, antinyeri dan obat ortopedi untuk trauma perang. Obat-obatan itu untuk kondisi darurat.

Selain itu dr. Basuki menyatakan, pihaknya telah mengumpulkan dana kemanusian sebanyak Rp 350  juta. Dana itu akan langsung diserahkan kepada korban warga Palestina ataupun untuk keperluan medis.

| Rep/Kam: Alam | Penulis: Syarif | VO:Maya | Editor Video:Uche |

DERITA KEMANUSIAAN DI PALESTINA 2009

BSMI DI SELURUH INDONESIA

Blokade Ekonomi di Gaza 2006-2008

DERITA RAKYAT GAZA AKIBAT BLOKADE ISRAEL

Tahun 2006 : Pangabdian Tim BSMI Ke Lebanon

Tahun 2006 : Pengabdian Tim BSMI ke Lebanon (2)

Tahun 2006 : Pengabdian Tim BSMI ke Lebanon (3-Habis)