Tampilkan postingan dengan label Agus Koeshartoro. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agus Koeshartoro. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Januari 2009

Laporan Lengkap BSMI di Jalur Gaza

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Laporan Bulan Sabit Merah Indonesia Ke Gaza

Kamis, 1 Januari 2009

Sebelum berangkat ke Palestina, BSMI mengadakan Konferensi Pers yang mengundang sejumlah reporter dan wartawan terkait pengiriman tim medis BSMI ke daerah Palestina di Sekretariat BSMI Jl. Dewi Sartika Clilitan Jakarta.

Selain itu, BSMI juga menghadiri Konferensi Pers di rumah Ketua MPR Nurhidayat Wahid yang juga terkait agresi Israel ke Palestina. Kemudian malamnya, Tim Medis BSMI (yang terdiri dari dr. Basuki Supartono, SpOT,FICS,MARS dan dr. Agus Koeshartoro, SpPD) beserta tim relawan Indonesia lainnya dilepas secara resmi oleh Ibu Menteri Siti Fadilah Supari (Menkes) di Bandara Soekarno-Hatta dan melakukan penerbangan dengan pesawat Qatar Airways pukul 22.30 WIB.

Jumat, 2 Januari 2009

Sempat transit di Doha Qatar, Tim Medis BSMI kembali take off menuju kota Amman, Jordan pukul 15.00 waktu setempat. Tim Medis BSMI beserta relawan yang lain bermalam di Hotel Golden Gate yang hampir mirip seperti apartemen di Indonesia. Tiap satu ruang hotel hanya ditempai dua relawan. Tim BSMI menempati nomor 101, sedangkan tim Mer-C menempati nomor 102. Setelah sholat Maghrib dan Isya , kami dijamu oleh Kuasa Usaha di restoran asal Taipei pukul 21.00. Disamping itu, kami mendapat kesempatan untuk mewawancarai Peter Ford dari UN For Palestinian Refuges yang berbincang seputar korban sipil yang berjatuhan akibat agresi militer Israel. Data terakhir menyebutkan bahwa korban yang tewas terus bertambah menjadi 428 dan luka-luka menjadi 2000 orang.

Sabtu, 3 Januari 2009

Usai melaksanakan sholat malam, Tim BSMI di wawancarai oleh Radio Elshinta Jakarta dan RRI. Kedua media elektronik tersebut menanyakan seputar keadaan tim relawan Indonesia di Amman. Tim relawan Indonesia memang kesulitan akses masuk ke Gaza. Kemungkinan-kemungkinan yang bisa ditempuh yaitu agar bantuan obat-obatan dari pemerintah diserahkan saja di Amman, Jordan, tidak mesti diantar langsung ke Gaza. Pertimbangan yang lain adalah membangun RS lapangan dekat perbatasan Raffah.

Setelah sarapan pagi, Kedutaan Besar RI untuk Palestina dan relawan Indonesia diterima oleh Menteri Kesehatan Palestina dan disertai penyerahan bantuan kemanusiaan dari Indonesia. Bantuan tersebut diantaranya adalah 2 ton obat-obatan dan uang 200 ribu US$. Rencananya, bantuan itu akan diantar melalui pihak swasta yaitu Yordania Hashemite Charity milik Raja Abdullah yang terbukti bisa menyerahkan bantuan ke Gaza.

Menurut Menteri Kesehatan Palestina, sampai saat ini terdapat 2400 korban luka, 300 orang diantaranya severe injury. Sebagian pasien tersebut ditangani di rumah sakit Gaza yang berjumlah 3 rumah sakit tapi mempunyai SDM, infrastruktur dan logistik yang sangat terbatas dan tidak memadai. Sekitar 90 pasien berhasil dirujuk ke rumah sakit di luar Gaza melalui Raffah yang diantaranya dikirim ke Jordan.

Kemudian Tim BSMI beserta relawan mengecek langsung gudang milik Yayasan Yordania Hashemite Charity Organization yang akan membawa bantuan dari Indonesia ke Gaza. Rute yang akan ditempuh melalui daerah Ramallah, West Bank, Yerusalem dan kemudia menuju Gaza. Setalah itu, Tim BSMI mengunjungi pasien korban Palestina yang sedang dirawat di RS Queen Military Yordan yang berjumlah 8 orang yang sebagian besar pasien ortopaedi (bedah tulang) .

Ahad, 4 Januari 2009

Tim Relawan Indonesia berencana bertolak langsung menuju ke Kairo atas permintaan pejabat diplomatik Mesir yang tanpa harus ke Raffah terlebih dahulu. Pada pukul 10.00 perjalanan dimulai dari Amman menuju kota Aqabah, kota pelabuhan Jordan. Sempat singgah di Petra, tim relawan menuju Aqabah melalui simpang Karrak yang merupakan benteng zaman Sholalahudin Ayyub, panglima perang Islam waktu lampau.

Setelah shalat zuhur dan ashar di jamak qashar, Tim BSMI dan relawan Indonesia menaiki kapal carteran menuju daerah Tabah, pantai Mesir yang merupakan tempat singgah daerah para turis. Pemeriksaan oleh petugas imigrasi setempat sangat ketat diantaranya tidak diperkenankan mengambil gambar dan membongkar semua koper-koper yang berisi obat-obatan. Tim BSMI beserta tim relawan yang lain dijemput oleh staf Kedubes Mesir dan meminta kami untuk menukarkan uang yang kami bawa di tempat penukaran uang pantai Resort Marina. Akhirnya kami tiba di KBRI Kairo pukul 04.00 pagi waktu setempat setelah melewati Terusan Suez dengan menumpang sebuah bis kecil.

Senin, 5 Januari 2009

Alhamdulilah, Pak Dubes Mesir akan memfasilitasi apa yang menjadi keinginan relawan Indonesia dan berusaha meyakinkan kementrian luar negeri Mesir. Hal ini ia samapaikan di sela-sela sarapan pagi pukul 08.00. Kemudian Pak Dubes merealisakan ucapannya itu. Pada pukul 10.00 relawan Indonesia dipertemukan dengan para pejabat kementrian luar negeri Mesir diantaranya Abdurahman Salehuddin, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Negara-negara Arab. Namun, hasil dari pertemuan itu tidak membawa hasil yang memuaskan. Tim Medis dari Indonesia tidak diperbolehkan masuk ke Gaza sedangkan bantuan berupa obat-obatan, bahan makanan dan lainnya diperbolehkan ke Gaza.

Walaupun demikian, Tim BSMI tetap menyampaikan terima kasih kepada pemerintahan Mesir atas segala perhatian dan bantuannya dalam mengatasi krisis kemanusiaan di Palestina. Akhirnya tercapai kesepakatan agar bantuan dari Indonesia dapat diberikan kepada korban di Raffah meski tidak langsung ke Gaza. Kemudian Tim BSMI dan para relawan Indonesia berkunjung ke Human Relief Egyptian Medical Syndicate, NGO asal Mesir, dan bertemu dengan Sekretaris Umum dr. Abd.El-Kader Hegazy. Menurut keterangan yang dihimpun darinya, sebanyak 50 ambulans rusak dan meminta beberapa rumah sakit setempat mengosongkan para pasien karena militer Israel akan mengancurkan bangunan rumah sakit. Selain itu, di tempat tersebut memiliki peralatan kedokteran yang sangat terbatas. Bahkan, operasi sejumlah pasien dilaksanakan di kamar-kamar rumah penduduk setempat. NGO inilah yang akan membantu agar bantuan dari Indonesia bisa dikirim kre Raffah agar diserahkan kepada para korban melalui Depkes Palestina di Gaza.

Minggu, 04 Januari 2009

BSMI ke Gaza Lewat Jalur Darat

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

04/01/2009 - 10:10
BSMI ke Gaza Lewat Jalur Darat

Perjalanan tim medis Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) menuju Gaza, Palestina mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia. Serangan Israel kepada rakyat Palestina sungguh melukai hati negara-negara di berbagai belahan dunia.

Berkat dukungan masyarakat, tim medis BSMI berangkat ke Palestina pada 1 Januari 2009 dengan membawa bantuan obat-obatan dan logistik untuk bedah mayor dan minor serta pelayanan gawat darurat. Sedangkan dana yang dikumpulkan dari bantuan masyarakat Indonesia akan disalurkan langsung melalui BSMI kepada rakyat Palestina yaitu sebesar Rp 350 juta.

Basuki Supartono, ketua tim medis BSMI di Palestina mengungkapkan bahwa timnya dalam menjalankan tugasnya memiliki dua rencana. Pertama, mengupayakan bantuan-bantuan ke Gaza melalui Amman, Yordania dan mendapat kawalan dengan pejabat setempat agar tim relawan bisa memasuki Gaza dengan aman sehingga penyalurannya tepat sasaran.

“Alternatif yang kedua, agar mendirikan rumah sakit lapangan di Rafa yang merupakan daerah perbatasan Mesir dengan Gaza. Hal ini dapat berguna karena bisa memberikan batuan obat-obatan dan pelayanan kesehatan bagi korban yang ada di perbatasan. Para korban yang selamat bisa dibawa ke Rafa dan selanjutnya tim medis dari BSMI akan memberikan perawatan dan bantuan,” ungkap Basuki yang telah memiliki pengalaman penanganan korban perang di Lebanon dan Irak ini.

Saat ini, Tim medis BSMI yang dipimpin oleh dr. Basuki Supartono (dokter spesialis bedah tulang) dan Dr Agoes Kooshartoro, SpPD (dokter spesialis penyakit dalam) sudah berada di Amman, Yordania dan diterima langsung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yordania Ali Wardhana. Pihak KBRI mengusahakan dua ton logistik baik bantuan medis dan non medis. Selain itu KBRI juga mengusahakan agar para tim medis BSMI memasuki Gaza dengan bantuan Jordan Hashemite Charity milik Raja Yordania.

Basuki menambahkan “DR. dr. Siti Fadilah Supari (Menteri Kesehatan RI) berpesan kepada Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Depkes, Rustam Pakkaya, melalui layanan pesan pendek agar para relawan jangan terlalu lama di Yordania dan diupayakan sesegera mungkin menuju ke Kairo, Mesir. Jika memungkinkan perjalanan ke Kairo bisa ditempuh melalui perjalanan darat.”

sumber : inilah.com, 4/1/2009

url : http://www.inilah.com/berita/citizen-journalism/2009/01/04/73143/bsmi-ke-gaza-lewat-jalur-darat/

BSMI Siapkan Rumah Sakit di Perbatasan Gaza

Minggu, 04/01/2009 00:10 WIB oleh Moksa Hutasoit - detikNews
Jakarta detik.com - Tim medis Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) telah berada di Amman, Yordan. Mereka akan berupaya untuk mendirikan Rumah Sakit (RS) Lapangan di Rafa yang menjadi daerah perbatasan Mesir dengan Gaza.

Rencana tersebut adalah satu dari dua rencana yang sedang diupayakan oleh tim. Menurut rilis yang diterima detikcom, Sabtu (3/1/2009), tim juga akan berusaha untuk mengirim bantuan-bantuan ke Gaza melalui Amman. Namun mereka berharap mendapat kawalan dengan pejabat setempat agar tim relawan bisa memasuki Gaza dengan aman sehingga penyalurannya tepat sasaran.

"Tim Medis BSMI dalam menjalankan tugasnya memiliki dua rencana," jelas ketua tim medis BSMI di Palestina dr. Basuki Supartono.

Mengenai pembangunan RS, hal ini dilakukan agar dapat memberikan bantuan obat-obatan dan pelayanan kesehatan bagi korban yang ada di perbatasan. Korban-korban yang selamat dapat segera mendapat pertolongan dari tim medis BSMI.

Tim ini telah bertolak ke Palestina sejak 1 Januari lalu dengan membawa bantuan obat-obatan dan logistik serta pelayanan gawat darurat. Selain Basuki, dokter spesialis penyakit dalam Agoes Kooshartoro ikut juga sebagai tim medis.
(mok/mok)

sumber : detik.com, 4/1/2009
url : http://www.detiknews.com/read/2009/01/04/001035/1062584/10/bsmi-siapkan-rumah-sakit-di-perbatasan-gaza

Tim Kecil BSMI untuk Palestina

inilah.com 01/01/2009 - 11:01 oleh Dwi Indah Puspita

INILAH.COM, Jakarta - BSMI akan mengirimkan tim media dan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dan dana kemanusiaan di Palestina. Tim dari BSMI akan bertolak dari Jakarta ke Kairo, Mesir pada Kamis (1/1).

BSMI mengirimkan 2 dokter sebagai perwakilannya ke Palestina. Mereka bertugas untuk membantu warga sipil Palestina yang mengalami luka-luka di Jalur Gaza akibat serangan Isreal yang membabi-buta.

"Keberangkatan telah dikoordinasi dengan pemerintah melalui Departemen Kesehatan. Rencananya tim ini akan dilepas keberangkatannya oleh Ibu Menkes," kata Ketua Umum Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dr Basuki Sutarsono di Markas BSMI, Jakarta, Kamis (1/1).

Tim yang bernama Advance ini merupakan kelompok pertama dari Indonesia yang akan melihat situasi dan kondisi di Palestina, serta memberi bantuan.

Mereka membawa obat-obatan berupa antibiotik, antitetanus, antinyeri, dan obat ortopedi untuk trauma perang. Obat-obatannya untuk kondisi emergency.

Selain itu BSMI juga membawa Dana Kemanusiaan Palestina yang sudah dikumpulkan sejak 5 hari lalu sebesar Rp 350 juta. Sumber dana merupakan sumbangan dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina sebesar Rp 200 juta, dan sisanya dari donatur yang menyumbang ke BSMI.

Namun, tim Advance mendapat kendala untuk masuk ke Jalur Gaza. Sebab, menurut dr Basuki, PBB tidak bisa membuka akses untuk memberi bantuan.

"Kita sudah coba membuat izin dengan nama LSM. Tidak bisa keluar izinnya. Sangat sulit untuk masuk Gaza karena boarding dikunci oleh Mesir. Untuk LSM pemerintah Mesir sangat selektif. Makanya kita lewat diplomatik negara," terang dr Basuki.

Selain itu, BSMI juga mendapat kendala terkait izin. Mereka mendapat visa 3 bulan, namun karena mendompleng negara yang hanya mendapat jatah tinggal 8 hari, Tim Advance akan ikut pemerintah kembali ke Indonesia.

Selanjutnya, mereka akan mempersiapkan kebutuhan dari penilaian awal. Dan itu akan menjadi modal pada keberangkatan kedua kalinya tim tersebut. Rencananya BSMI akan mengirimkan 2 dokter susulan pada Senin 5 Januari 2009. [ana]

sumber : inilah.com, 1/1/2009

url : http://inilah.com/berita/politik/2009/01/01/72639/tim-kecil-bsmi-untuk-palestina/

BSMI Kirim Tim Medis ke Jalur Gaza

Jakarta detik.com - Perhatian Indonesia terhadap korban serangan Israel di Jalur Gaza terus mengalir. Kali ini datang dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI). Organisasi medis kemanusiaan ini siap memberangkatkan 2 orang dokternya ke Palestina.

Dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (01/01/2009), 2 orang dokter yang akan diberangkatkan itu adalah dr Basuki Supartono dan dr Agus Koeshartoro.

Keberangkatan keduanya diakui telah dikordinasikan dengan pemerintah RI melalui Departemen Kesehatan. Menteri Kesehatan Siti Fadhilah Supari pun dijadwalkan akan melepas keberangkatan mereka.

Selain mengirim dokter, organisasi berlambang bulan sabit merah ini juga akan membawa bantuan dana kemanusiaan. Mereka mengklaim berhasil mengumpulkan dana hingga Rp 350 juta untuk disumbangkan ke Palestina.

BSMI pun mengakui tidak akan mudah masuk ke Jalur Gaza. Rencananya, BSMI akan menerobos Jalur Gaza lewat perbatasan Mesir. Namun, jika gagal masuk, BSMI hanya akan mendirikan Rumah Sakit lapangan bagi warga sipil yang terluka di perbatasan Mesir-Jalur Gaza.

sumber : detik.com Kamis, 01/01/2009 22:32 WIB
oleh : Reza Yunanto - detikNews
url : http://www.detiknews.com/read/2009/01/01/223252/1062002/10/bsmi-kirim-tim-medis-ke-jalur-gaza

VIDEO BSMI DI BANJIR BOJONEGORO 2009 (1)

VIDEO BSMI DI BANJIR BOJONEGORO 2009 (2)

PEDULI BANJIR BOJONEGORO

PEDULI BANJIR BOJONEGORO

PEDULI BANJIR BOJONEGORO 2

PEDULI BANJIR BOJONEGORO 2

BSMI JUGA PEDULI BANJIR PASURUAN JANUARI 2009

BSMI JUGA PEDULI BANJIR PASURUAN JANUARI 2009
SALURKAN BANTUAN MELALUI REKENING BSMI Bank Muamalat Indonesia: 701 005 2115 (an. Bulan Sabit Merah Indonesia). BSMI KIRIM TIM MEDIS UNTUK KORBAN BANJIR PASURUAN 29 JANUARI 2009

BSMI SURABAYA PEDULI PALESTINA

BSMI SURABAYA PEDULI PALESTINA

BSMI Berangkat ke Gaza

Get the Flash Player to see this player.
Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Kamis (1/1) mengirimkan tim medis, dana kemanusiaan dan obat-obatan ke Palestina.

BSMI sendiri mengirimkan 2 dokter ahli ke Palestina, yang bertugas membantu korban sipil Palestina yang mengalami luka-luka akibat serangan biadab Israel.

Ketua Umum BSMI dr. Basuki Supartono menyatakan, tim BSMI berangkat ke Palestina merupakan delegasi dari pemerintah.

Tim BSMI akan membawa dana kemanusian, obat-obatan vitas seperti antibiotik, anti tetanus, antinyeri dan obat ortopedi untuk trauma perang. Obat-obatan itu untuk kondisi darurat.

Selain itu dr. Basuki menyatakan, pihaknya telah mengumpulkan dana kemanusian sebanyak Rp 350  juta. Dana itu akan langsung diserahkan kepada korban warga Palestina ataupun untuk keperluan medis.

| Rep/Kam: Alam | Penulis: Syarif | VO:Maya | Editor Video:Uche |

DERITA KEMANUSIAAN DI PALESTINA 2009

BSMI DI SELURUH INDONESIA

Blokade Ekonomi di Gaza 2006-2008

DERITA RAKYAT GAZA AKIBAT BLOKADE ISRAEL

Tahun 2006 : Pangabdian Tim BSMI Ke Lebanon

Tahun 2006 : Pengabdian Tim BSMI ke Lebanon (2)

Tahun 2006 : Pengabdian Tim BSMI ke Lebanon (3-Habis)