Minggu, 08 Februari 2009

BSMI Akan Fasilitasi Beasiswa untuk Warga Gaza

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

JAKARTA- Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) berjanji akan memfasilitasi warga Gaza-Palestina yang ingin belajar di Indonesia. Beasiswa tersebut adalah untuk dokter dan pekerja medis di rumah sakit untuk kuliah pasca sarjana di Indonesia.

Basuki Supartono, Pimpinan rombongan relawan BSMI ke Gaza, mengatakan tujuan beasiswa tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit. “Rumah sakit disana secara teknis medis sudah bagus namun manajemen belum bagus,” katanya. Kini BSMI sedang berusaha mengurus perizinannya ke Indonesia.

Hal ini adalah salah satu program BSMI untuk warga Gaza, dalam rangka menyalurkan bantuan dari masyarakat Indonesia sebanyak Rp 6 miliar per 3 Februari.Selaiin beasiswa, BSMI juga berjanji untuk tetap mensupport perjuangan dan dana Palestina hingga setahun ke depan. “Kami juga akan memberikan dana untuk infrastruktur yang rusak serta melakukan komputerisasi di rumah sakit,” katanya.

Basuki bahkan menegaskan bahwa BSMI akan mengusahakan agar masalah ini dibawa ke Komisi HAM Internasional. “Agar Israel diseret untuk menerima pertanggungjawaban,” katanya. Ia menerangkan hal ini dalam acara konferensi pers yang diadakan di kantor pusat BSMI, dalam rangka mennyambut kepulangan 11 orang relawan BSMI yang terdiri dari bidang medis dan logistik pada Sabtu (7/2).

Selama di Gaza, tim medis BSMI melakukan tugas-tugas kemanusiaan dan pemberian alat-alat medis. Para dokter dari BSMI turut membantu pasien, diantaranya dengan dengan melakukan operasi bedah tulang dan bedah umum di RS Asy Syifa. Selain itu mereka juga melakukan operasi katarak dan terapi avasin di RS Uyun di Gaza serta melakukan terapi kejiwaan di RS Psikiatri di Gaza.

Prita Kusumaningsih, dokter kandungan yang ikut berangkat menjelaskan bahwa persalinan yang biasanya mencapai 30-50 pasien per hari, kini angkanya menurun karena banyak kasus keguguran. Penyebabnya, menurut Prita, adalah karena debu-debu yang terlalu parah serta ketakutan psikis. Selain itu, karena sulitnya akses untuk menuju rumah skit banyak wanita yang melahirkan di camp pengungsian bahkan di tepi jalan.

Dadang Rukanta, dokter ortopedi, menambahkan bahwa terdapat tujuh buah RS Pemerintah di Gaza. Di RS Asy syifa sendiri terdapat enam kamar operasi dan selama lima hari kerja, para dokter dapat melakukan operasi hingga 60-90 kali. “Hebatnya semua gratis dari pemerintah,” katanya.

Sayangnya tim relawan ini harus rela meninggalkan Gaza karena pintu yang menghubungkan Gaza dengan Mesir sudah diblokade. Kepulangan mereka juga berdasarkan himbauan dari KBRI di Mesir, agar relawan Indonesia keluar dari Gaza terhitung mulai Jumat (5/2). Menanggapi hal ini, Basuki menyatakan sikapnya yang mengutuk blokade tersebut. Gencatan senjata, menurutnya, hanya omong kosong belaka jika blokade tidak dibuka. Maka BSMI terus mengimbau kepada dunia internasional agar membuka perbatasan ke Palestina.

“Jika blokade dibuka oleh Israel maka pembangunan dalam rekonstruksi dan rehabilitasi bisa berjalan lancar,” katanya. Menurutnya blokade juga akan mengakibatkan tersendatnya pasokan material dan alat medis. Ia pun mengungkapkan akibat ditutupnya perbatasan, sejumlah rumah sakit di Gaza terbengkalai. Ia mencontohkan rumah sakit bedah di Gaza yang sudah tiga tahun terbengkalai. BSMI juga akan menghimbau agar Israel dihukum sebagai kejahatan perang sebagai agresor ke Gaza Palestina. -C88/ah

sumber : republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VIDEO BSMI DI BANJIR BOJONEGORO 2009 (1)

VIDEO BSMI DI BANJIR BOJONEGORO 2009 (2)

PEDULI BANJIR BOJONEGORO

PEDULI BANJIR BOJONEGORO

PEDULI BANJIR BOJONEGORO 2

PEDULI BANJIR BOJONEGORO 2

BSMI JUGA PEDULI BANJIR PASURUAN JANUARI 2009

BSMI JUGA PEDULI BANJIR PASURUAN JANUARI 2009
SALURKAN BANTUAN MELALUI REKENING BSMI Bank Muamalat Indonesia: 701 005 2115 (an. Bulan Sabit Merah Indonesia). BSMI KIRIM TIM MEDIS UNTUK KORBAN BANJIR PASURUAN 29 JANUARI 2009

BSMI SURABAYA PEDULI PALESTINA

BSMI SURABAYA PEDULI PALESTINA

BSMI Berangkat ke Gaza

Get the Flash Player to see this player.
Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Kamis (1/1) mengirimkan tim medis, dana kemanusiaan dan obat-obatan ke Palestina.

BSMI sendiri mengirimkan 2 dokter ahli ke Palestina, yang bertugas membantu korban sipil Palestina yang mengalami luka-luka akibat serangan biadab Israel.

Ketua Umum BSMI dr. Basuki Supartono menyatakan, tim BSMI berangkat ke Palestina merupakan delegasi dari pemerintah.

Tim BSMI akan membawa dana kemanusian, obat-obatan vitas seperti antibiotik, anti tetanus, antinyeri dan obat ortopedi untuk trauma perang. Obat-obatan itu untuk kondisi darurat.

Selain itu dr. Basuki menyatakan, pihaknya telah mengumpulkan dana kemanusian sebanyak Rp 350  juta. Dana itu akan langsung diserahkan kepada korban warga Palestina ataupun untuk keperluan medis.

| Rep/Kam: Alam | Penulis: Syarif | VO:Maya | Editor Video:Uche |

DERITA KEMANUSIAAN DI PALESTINA 2009

BSMI DI SELURUH INDONESIA

Blokade Ekonomi di Gaza 2006-2008

DERITA RAKYAT GAZA AKIBAT BLOKADE ISRAEL

Tahun 2006 : Pangabdian Tim BSMI Ke Lebanon

Tahun 2006 : Pengabdian Tim BSMI ke Lebanon (2)

Tahun 2006 : Pengabdian Tim BSMI ke Lebanon (3-Habis)