Minggu, 08 Februari 2009

Tim Relawan BSMI di Gaza Kembali Ke Tanah Air

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Jakarta - Relawan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali ke tanah air usai melaksanakan misi kemanusiaan selama di Gaza Sabtu (7/2). Kepulangan relawan yang terdiri dari bidang medis dan logistik ini menyusul himbauan dari KBRI di Mesir agar ralawan medis Indonesia keluar dari Gaza terhitung mulai Jumat (5/2). Namun, empat relawan BSMI masih ada yang bertahan di Raffah, Mesir menunggu perkembangan di Gaza terkait meneruskan pengiriman bantuan-bantuan ke Gaza. Sedangkan sumbangan masyarakat yang terkumpul BSMI per 3 Februari adalah 6 milyar rupiah.

Pengiriman tim relawan ke Gaza dilakukan secara kontinu sejak perang berlangsung agresi militer Israel. Pertama, BSMI mengirimkan relawan bersama tim Depkes 1 Janauri sebanyak dua ahli medis ke Palestina. Kemudian BSMI kembali mengirimkan relawan sebayak 18 ahli medis dan logistik ke Gaza. Selain itu juga, BSMI mengirimkan kembali untuk ketiga kalinya relawan medis ke Jalur Gaza.

Selama di Gaza, tim medis BSMI melakukan tugas-tugas kemanusiaan dan pemberian alat-alat medis, diantaranya menyerahkan bantuan alat-alat medis. Relawan BSMI terdiri dari dr. Basuki Supartono, dr. Adang Sudrajat, dr. Dadang Rukanta, dr. Kiagus Erick, dr. Jamaluddin, dr. Prita Kusumaningsih, dr, Fuady Yatim, dr Sahudi, M. Djazuli dan M. Rudi turut membantu para pasien. Diantaranya dengan melakukan operasi bedah tulang dan bedah umum di RS Asy Syifa, operasi katarak dan terapi avasin di RS Uyun di Gaza, serta melakukan terapi kejiwaan di RS Psikiatri di Gaza.

Menurut dr. Basuki Supartono, selama di Gaza, BSMI menemukan bukti-bukti kekerasan Israel, diantaranya penggunaan bom fosfor putih yang telah dilarang oleh PBB. Bukti-bukti ini ditemukan pada sejumlah pasien yang sebagian besar adalah warga sipil yang mengalami luka bakar pada kulit hingga tulang. Bukti-bukti lainnya adalah tempat-tempat ibadah, baik masjid maupun gereja, yang hancur, juga mobil ambulans yang ringsek akibat dibom Israel.
Kualitas manajemen di RS di sekitar Gaza dibantu oleh BSMI sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien. Selain itu. sistem komputerisasi di RS perlu ada perbaikan-perbaikan sehingga data-data tersimpan dengan baik. Sistem keperawatan untuk menolong korban-korban di RS sekitar Gaza juga tidak berjalan maksimal sehingga perlu adanya perbaikan-perbaikan.

“BSMI terus mengimbau kepada dunia internasional agar membuka perbatasan ke Palestina. Jika blokade di buka oleh Israel, maka pembangunan dalam rekonstruksi dan rehabilitasi bisa berjalan lancar” ujar dr. Basuki Supartono. Menurutnya, rencana pembangunan rekonstruksi dan rehabilitasi akan kesulitan jika terus diblokade oleh Israel. Hal itu akan mengakibatkan tersendatnya pasokan material dan alat medis ke RS yang akan dibangun.

dr. Basuki mengungkapkan, akibat ditutupnya perbatasan, sejumlah rumah sakit di Gaza terbengkalai. Ia mencontohkan rumah sakit bedah di Gaza yang sudah tiga tahun terbengkalai akibat tidak adanya pasokan bahan bangunan dan alat-alat medis. BSMI juga akan menghimbau kepada Komnas HAM Internasional agar Israel dihukum sebagai kejahatan perang saat menjadi agresor ke Gaza Palestina. (dian)

sumber : bsmipusat.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VIDEO BSMI DI BANJIR BOJONEGORO 2009 (1)

VIDEO BSMI DI BANJIR BOJONEGORO 2009 (2)

PEDULI BANJIR BOJONEGORO

PEDULI BANJIR BOJONEGORO

PEDULI BANJIR BOJONEGORO 2

PEDULI BANJIR BOJONEGORO 2

BSMI JUGA PEDULI BANJIR PASURUAN JANUARI 2009

BSMI JUGA PEDULI BANJIR PASURUAN JANUARI 2009
SALURKAN BANTUAN MELALUI REKENING BSMI Bank Muamalat Indonesia: 701 005 2115 (an. Bulan Sabit Merah Indonesia). BSMI KIRIM TIM MEDIS UNTUK KORBAN BANJIR PASURUAN 29 JANUARI 2009

BSMI SURABAYA PEDULI PALESTINA

BSMI SURABAYA PEDULI PALESTINA

BSMI Berangkat ke Gaza

Get the Flash Player to see this player.
Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Kamis (1/1) mengirimkan tim medis, dana kemanusiaan dan obat-obatan ke Palestina.

BSMI sendiri mengirimkan 2 dokter ahli ke Palestina, yang bertugas membantu korban sipil Palestina yang mengalami luka-luka akibat serangan biadab Israel.

Ketua Umum BSMI dr. Basuki Supartono menyatakan, tim BSMI berangkat ke Palestina merupakan delegasi dari pemerintah.

Tim BSMI akan membawa dana kemanusian, obat-obatan vitas seperti antibiotik, anti tetanus, antinyeri dan obat ortopedi untuk trauma perang. Obat-obatan itu untuk kondisi darurat.

Selain itu dr. Basuki menyatakan, pihaknya telah mengumpulkan dana kemanusian sebanyak Rp 350  juta. Dana itu akan langsung diserahkan kepada korban warga Palestina ataupun untuk keperluan medis.

| Rep/Kam: Alam | Penulis: Syarif | VO:Maya | Editor Video:Uche |

DERITA KEMANUSIAAN DI PALESTINA 2009

BSMI DI SELURUH INDONESIA

Blokade Ekonomi di Gaza 2006-2008

DERITA RAKYAT GAZA AKIBAT BLOKADE ISRAEL

Tahun 2006 : Pangabdian Tim BSMI Ke Lebanon

Tahun 2006 : Pengabdian Tim BSMI ke Lebanon (2)

Tahun 2006 : Pengabdian Tim BSMI ke Lebanon (3-Habis)