Minggu, 29 Maret 2009

BSMI MASIH DI LOKASI SITU GINTUNG

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN


Tangerang- Sudah dua hari musibah jebolnya Tanggul Situ Gintung Tangerang yang berakibat ratusan pemukiman warga dan sebuah kampus rusak berat. Selain itu data resmi yang dihimpun dari Depkes, 77 orang tewas, 100 orang masih dinyatakan hilang dan 179 orang luka-luka yang diantaranya masih dalam perawatan.

Sejak hari pertama, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) sebagai lembaga kemanusiaan yang bergerak di bidang kesehatan dan sosial menerjunkan mobil ambulans dan mobil dapur umum beserta tim medis dan logistik di depan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Tim medis yang beranggotakan dokter jaga dan perawat sudah melayani lebih dari 30-an pasien yang sebagian besar relawan yang terluka saat pencarian korban. Bahkan beberapa pasien sempat dirujuk ke RS setempat dengan menggunakan ambulans BSMI.

Ketua Tim Tanggap Bencana BSMI Muhammad Rudi yang berada di lokasi bencana mengatakan bahwa selain pelayanan medis, pihaknya menyiapkan makanan siap saji yang dibagikan kepada sekitar 300-an para pengungsi dan relawan. “Kami sudah menyiapkan mobil dapur umum yang akan menyajikan makanan. Sedangkan bahan-bahannya sudah tersedia dari kemarin sehingga kami bisa fokus membantu para korban tidak perlu ke pasar terdekat,” ujar Rudi yang sejak kemarin stand by di lokasi.

Bagi para warga yang peduli pada korban bencana jebolnya Situ Gintung, M. Rudi mengajak partisipasi masyarakat untuk menyalurkan bantuan ke Sekretariat BSMI di Jl. Dewi Sartika No.19 Cililitan Jakarta. Bantuan yang diberikan bisa berupa bahan makanan, obat-obatan, pakaian layak pakai dan air mineral.
Seluruh bantuan yang terkumpul akan segera disumbangkan kepada para korban.

Seperti diketahui, tanggul air di sekitar Situ Gintung, Ciputat, jebol akibat tidak dapat menahan debit air setelah hujan turun di wilayah yang terletak 2 kilometer dari perbatasan DKI Jakarta dengan Provinsi Banten tersebut. Beberapa rumah warga di sekitarnya terbawa arus setelah tanggul tersebut jebol, Jumat (27/3) sekitar pukul 02.00 dini hari.

Warga sekitar yang selamat mengungsi ke kampus UMJ dan rumah yang tidak terkena terjangan air Situ Gintung. Genangan air menyusut setelah menggenangi rumah warga hingga lebih dari 2 meter. Beberapa warga sempat terkurung karena tingginya air sehingga harus berlindung di atap rumah. Sebagian besar rumah yang terendam berada di wilayah lembah, seperti perumahan Cirendeu Permai.

Jumat, 27 Maret 2009

BSMI Bantu Korban Situ Gintung Tangerang

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN


Banten

Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) hari ini (27/3) menerjunkan tim aksi tanggap bencana ke Situ Gintung, Ciputat, Banten. BSMI memberikan bantuan kesehatan untuk para korban jebolnya tanggul Situ (danau) Gintung yang menerjang ratusan rumah. Selain bantuan kesehatan, BSMI juga mengoperasikan mobil dapur umum dan membagikan makanan bagi para korban bencana.

Seperti diketahui, tanggul air di sekitar Situ Gintung, Ciputat, jebol akibat tidak dapat menahan debit air setelah hujan turun di wilayah yang terletak 2 kilometer dari perbatasan DKI Jakarta dengan Provinsi Banten tersebut. Beberapa rumah warga di sekitarnya terbawa arus setelah tanggul tersebut jebol, Jumat (27/3) sekitar pukul 02.00 dini hari.

Warga sekitar mengungsi ke Universitas Muhammadiyah. Genangan air menyusut setelah menggenangi rumah warga hingga lebih dari 2 meter. Beberapa warga sempat terkurung karena tingginya air sehingga harus berlindung di atap rumah. Sebagian besar rumah yang terendam berada di wilayah lembah, seperti perumahan Cirendeu Permai.

Korban tewas terus bertambah. Total korban tewas hingga berita ini diturunkan menjadi 43 orang dan kemungkinan akan terus bertambah. BSMI yang peduli pada kemanusiaan cepat dan tanggap menolong korban. (jati/bsmipusat)

Senin, 09 Maret 2009

Isi Maulid, 93 Anak Ikuti Sunat Masal Gratis




BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Isi Maulid, 93 Anak Ikuti Sunat Masal Gratis

Surabaya – Beragam cara untuk mewarnai peringatan maulid Nabi. Salah satunya dengan mengikuti sunatan masal. Seperti yang dilakukan 93 anak se Kecamatan Krembangan dan sekitarnya, pada Minggu 8 Maret ini, mereka mengisi libur maulid dengan dikhitan. Acara sosial ini diselenggarakan oleh Bulan Sabit Merah Indonesia bekerjasama dengan Hotel Antariksa dan masyarakat Gadukan Krembangan Surabaya.

Ritual sunat atau khitan sangat penting. Menurut Ketua tim medis khitan masal Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Cabang Surabaya, dr Syaiful Anwar, selain diwajibkan oleh agama, khitan juga bermanfaat dalam kaca mata kesehatan. Selain kebersihan alat ekskresi, khitan dapat mencegah berbagai penyakit yang dapat menjangkiti alat kelamin pria. “Maka sejak kecil, hari ini mereka dikhitan supaya dapat cegah penyakit sejak dini” ujar lulusan FK Unair ini di sela-sela prosesi sunat masal yang diadakan di hotel Antariksa itu.

Menarik memang, hotel dijadikan tempat 93 anak yang kebanyakan siswa TK dan SD ini dikhitan. Dalam acara tahunan ini, BSMI sendiri menghadirkan 17 tim dokter dan 20 paramedis beserta obat-obatan paska khitan. Sebelumnya, peserta khitan masal ini dihibur oleh penampilan tari remo dari siswa SD se Krembangan. Turut hadir dalam pembukaan, camat Krembangan, Ketua RW se Kecamatan Krembangan, alim ulama dan Asisten Kesra Walikota Surabaya.

Menurut Humas BSMI Surabaya, Achmad Zakaria, acara sosial seperti ini akan terus digalakkan. “Hari ini 93 anak, sudah lebih dari 3000 anak sejak 2003 sampai hari ini telah dikhitan oleh tim BSMI Surabaya”, ujarnya di sela-sela pelepasan tim medis khitan BSMI Surabaya.

Stan BSMI Malang Meriah

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Stan BSMI Malang Meriah

Malang - BSMI turut ambil bagian dalam ajang pameran buku Islam yang paling ditunggu-tunggu masyarakat Malang. Bertempat di gedung Skodam bundaran Tugu Malang. (30/01 – 5/02) di gelar Islamic Book Fair (IBF) ke 8. Stand BSMI Malang berisi beberapa kegiatan diantaranya sosialisasi BSMI Cabang Malang, donasi Palestina, recruitment relawan, pemeriksaan kesehatan seperti tensi gratis, pemeriksaan gula darah murah, pembagian booklet kesehatan, dan konsultasi kesehatan gratis.
Bekerjasama dengan Syakaa Organizer, stan BSMI dikunjungi sekitar 200 pengunjung dan menerima 39 orang relawan baru. Stan ini juga dimanfaatkan pengunjung yang ingin menyumbangkan donasi untuk Palestina dan donasi untuk kegiatan kemanusiaan BSMI (indri)

Perkuat Sinergi, BEM Unair Sambangi BSMI

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Perkuat Sinergi, BEM Unair Sambangi BSMI

Surabaya – Jalinan kerjasama antara gerakan mahasiswa dengan lembaga kemanusiaan harus terus digalakkan.Mahasiswa yang memiliki mobilitas tinggi dan peduli kemanusiaan bisa terus sinergi dengan lembaga kemanusiaan yang terbukti mengabdi untuk bangsa. Selasa (17/02) lalu, belasan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unair sambangi kantor BSMI Cabang Surabaya. Mereka bertukar pikiran tentang program, jalinan kerjasama dan peluang sinergi. Di akhir acara, Yudha, menteri Sosial BEM Unair menyerahkan bantuan untuk Palestina melalui BSMI Surabaya. Kedepan BEM Unair dan BSMI Sepakat dalam sinergi penanggulangan bencana. (aria)

BSMI Berkunjung ke Redaksi Surabaya Post

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

BSMI Berkunjung ke Redaksi Surabaya Post

Surabaya – Menjalin hubungan baik dengan media adalah misi humas BSMI Surabaya. Salah satunya dengan silaturrahim ke kantor redaksi media massa. Kali ini, Kamis (19/02), pengurus BSMI Surabaya berkunjung ke redaksi Surabaya Post di Ruko Rich Palace Mayjen Sungkono Surabaya. Dipimpin ketua bidang pelayanan kesehatan BSMI, dr Sahudi Sp.B, pengurus BSMI ditemui redaksi pelakasana Surabaya Post, Sugeng Purwanto beserta jajaran kru Surabaya Post. Dokter Sahudi juga mengisahkan catatan perjalanan tim BSMI di Palestina. Di akhir kunjungan, BSMI menyerahkan cindera mata kepada redaksi sebagai bentuk kenang-kenangan. (aria)

Biar Sehat, Periksa Kesehatan Sejak Dini

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Biar Sehat, Periksa Kesehatan Sejak Dini

Sidoarjo – Biar sehat, sejak usia dini harus lalukan pemeriksaan kesehatan. Seperti yang dilakukan oleh tim medis BSMI Surabaya di TK Al Falah Darussalam Sidoarjo, Rabu (25/02) lalu. 150 anak usia play group dan TK itu diperiksa kesehatan di bagian telinga, hidung dan tenggorongan (THT). Dr syaiful Anwar, dr Wisnu Sakulat dan dr Dinas Yudha Kusuma telaten memeriksa kesehatan THT siswa sekolah Islam yang berlokasi di perumahan Tropodo Sidoarjo ini, satu persatu. (aria)

Atur Stamina dengan Futsal

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Atur Stamina dengan Futsal

Relawan BSMI Surabaya punya cara unik untuk mempertahankan stamina fisik. Salah satunya dengan olah raga masal untuk relawan BSMI. Futsal menjadi pilihan, agar semua anggota tubuh bisa bergerak mengejar kebugaran. Bagi relawan BSMI yang mau ikut futsal, bisa menghubungi personal kontak di kantor BSMI Surabaya.

Setahun LKM Gadukan Melayani Warga

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Setahun LKM Gadukan Melayani Warga

Surabaya – Sudah setahun layanan klinik kesehatan murah BSMI di Gadukan berdiri. LKM yang berlokasi di masjid taqwiyatul muslimin ini dikunjungi oleh lebih dari 5000 pasien selama setahunnya. Dalam rapat evaluasi takmir masjid gadukan dengan tim LKM BSMI, berbagai masukan dan saran pengembangan klinik disampaikan. Menurut Mansyur, pengurus takmir, masyarakat berharap acara penyuluhan dan pemberian makanan tambahan untuk balita juga diadakan di sekitar klinik. “ Secara pelayanan LKM BSMI sudah baik, kami sering manfaatkan untuk berobat, semoga bisa ditambahi buka pagi hari dan penyuluhan digalakkan, seperti tentang puyer yang akhir-akhir ini merebak
di media”, ujarnya dalam rapat evaluasi 1 tahun klinik, pada Jum’at 20/2 lalu. (aria)

Pos Sehat BSMI Surabaya Makin Diminati

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Pos Sehat BSMI Surabaya Makin Diminati

Surabaya – Pengobatan gratis kembali diadakan BSMI Surabaya di berbagai tempat di Surabaya selama bulan Februari ini. Diantaranya di daerah Benowo pada Sabtu (31/1), lalu di Kutisari, ahad (1/02) dan di Wiyung pada Sabtu (21/02). Tujuan diadakan pengobatan gratis yang diberi nama program pos sehat ini adalah memberikan pelayanan pengobatan umum kepada warga secara cuma-cuma dalam waktu temporer.
Di Benowo, BSMI digandeng apoteker Farmasi Unair untuk mengobati 80 orang. Sementara di masjid al Muhajirin Kutisari, bekerjasama dengan majelis taklim Nurullah, tim medis BSMI melayani 100 pasien. Sedangkan di daerah wiyung, Perguruan Islam At Taqwa menggandeng BSMI membuka layanan berobat gratis kepada 60 orang. (aria)

BSMI Malang Buka 7 Klinik Sosial

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

BSMI Malang Buka 7 Klinik Sosial

Malang - Segera setelah renovasi gedung Sekretariatnya di Jl. Danau Kerinci Raya F3E 21 Sawojajar Malang, BSMI meluncurkan klinik sosial ke tujuh. Layanan Kesehatan Murah yang diberi nama Klinik Sosial ini bertempat di kantor BSMI Malang. Layanan Kesehatan Sosial (LKS) ketujuh yang dimilki BSMI ini, akan melayani warga masyarakat daerah Kedungkandang dan sekitarnya. Selain melayani masyarakat dengan kartu terdaftar, LKS BSMI juga melayani pasien JAMKESMAS dan pasien umum. LKS BSMI buka setiap hari Senin dan Kamis pukul 08.00-12.00, dengan dr.Hengki Wijaya sebagai dokter tetapnya.

Sebelumnya, BSMI Malang juga memiliki enam klinik sosial bekerja sama dengan Yayasan Sosial Ash Shohwah (YASA). Diantaranya di daerah Blimbing, Klojen, Kedung Kandang, Perum Joyogrand Lowokwaru. Sisanya di daerah Jatimulyo Lowokwaru dan Sukun. Rencananya satu klinik sosial lagi dibuka di daerah manyar Sukun.

BSMI – BEM ITS Menembus Pesisir Selatan

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

BSMI – BEM ITS Menembus Pesisir Selatan

Malang - Membuka bakti sosial di kota sudah biasa. Kali ini BEM ITS menggandeng tim medis Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Surabaya untuk menggelar pengobatan gratis di daerah Pesisir Pantai Selatan Malang. Acara yang merupakan mata rantai Ocean Week BEM ITS ini melayani 90 warga kawasan pesisir Kabupaten Malang yang hendak periksan kesehatan dan pengobatan umum.
Acara yang diadakan pada Jum’at (13/02) ini BSMI menerjunkan dua dokter dan tiga paramedis yang menjangkau warga Sendang Biru Kabupaten Malang. Sebelum acara pengobatan, juga digelar sambutan oleh perwakilan warga Sendang Biru. Mereka berharap acara pengobatan seperti ini digelar secara rutin kedepan. (aria)

Kesaksian dr Sahudi SpB(K) Delapan Hari di Gaza, Palestina

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Salah satu relawan Indonesia yang melakukan tugas kemanusiaan di Gaza, Palestina, tercatat atas nama dr Sahudi SpB(K)KL. Dia tergabung dalam tim BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia). Cuma delapan hari, namun dapat banyak pengalaman berharga.
Kedua kakinya melepuh dan gosong. Asap hitam mengepul dari luka bakar itu. Ibu 22 tahun tersebut terus mengerang ketika tiba di Rumah Sakit Asy-Syifa', Gaza, tiga jam perjalanan dari tempat dia terkena bom fosfor putih.
Tim dokter bergerak cepat. Kedua kaki itu dibasuh dengan cairan infus antibiotika. Total menghabiskan sekitar sepuluh botol infus sekali pembilasan. Meski telah dibasuh cairan dingin, asap hitam masih juga mengepul dari kaki itu. Dokter lantas mengoleskan salep dan membungkus kaki itu dengan perban.
Sekitar 24 jam kemudian perban dibuka. Tapi, kepulan asapnya belum juga hilang. Protokol yang sama diulang dari awal. Cuci bersih dengan antibotika, lalu disalep dan diperban.
Efek bakar bom fosfor memang tidak gampang dihentikan. Sebab, ''Bom itu terdiri atas zat kimia yang langsung bereaksi jika kena oksigen,'' tutur dr Sahudi, spesialis bedah kepala leher dari RSU dr Soetomo yang baru pulang dari Gaza, 7 Februari lalu.
Jika bom itu mengenai makhluk hidup, daging, otot, dan tulangnya akan terbakar hebat. ''Perempuan itu singkat saja mengungkapkan perasannya: Sakitnya luar bisa!'' tutur Sahudi yang bertemu wanita itu di Asy-Syifa'.
Menurut penghitungan dokter Asy-Syifa', sekitar 250 orang Gaza mengalami kejadian serupa. ''Hampir 80 persen yang kena (bom fosfor, Red) langsung meninggal. Sebab, muntahan panas fosfor membakar kepala dan tangannya,'' kata Sahudi.
Pria 43 tahun itu merasa beruntung bisa berada di teritorial konflik tersebut. ''Tidak mudah masuk ke wilayah itu. Saya dan teman-teman menamakan perjalanan itu long road to Gaza,'' paparnya.
Sahudi bertolak ke Kairo, Mesir, pada 24 Januari bersama tujuh dokter lain. Ada spesialis ortopedi, psikiater, obgyn (kandungan), anastesi, dan avasinolog (sejenis ilmu akupunktur, namun tidak memakai jarum).
Selain Sahudi, dari RSU dr Soetomo ada dr Jamaludin SpM. ''Ada pula tenaga logistik dan sarjana kesehatan masyarakat dari BSMI. Total sepuluh orang yang berangkat waktu itu,'' jelasnya. Mereka membawa bantuan berupa tiga ambulans dan satu kontainer obat-obatan.
Pada 26 Januari, rombongan tiba di Kairo. Mereka langsung bertolak menuju Rafah, perbatasan Mesir-Gaza. Jarak dari Kairo ke Rafah sekitar 400 km yang ditempuh sekitar enam jam.
Setelah melalui proses administrasi yang ruwet dan tidak ramah, rombongan diperkenankan masuk pada 27 Januari. Mereka menempuh perjalanan darat sepanjang 40 km. Jalanan sempit. Daerah Dyaral dan Balan harus dilalui dengan kecepatan tinggi.
Kendaraan melaju rata-rata 120 km/jam untuk mengantisipasi adanya bom dan penembak jitu (sniper). Begitu juga ketika lewat pinggir laur Mediterania di wilayah Khan Yunis. ''Saya dengar nelayan lokal saja ditembaki sampai tewas. Betul-betul tidak ada jaminan,'' kata Sahudi.
Setiba di Gaza, rombongan mendapat sambutan ramah. Semua urusan administrasi ditangani sampai tuntas. Humas pemerintah Gaza pun dengan sangat sopan mengucapkan banyak terima kasih atas kedatangan tamu jauhnya itu. ''Kami disuguhi kurma dan teh. Sungguh Gaza yang sangat memesona,'' kata Sahudi. Kontras dengan perlakuan petugas imigrasi Mesir.
Hari kedua, rombongan berkoordinasi dengan Dr Mirhad Abbas, direktur kerja sama luar negeri Kementerian Kesehatan Gaza, untuk mencari tahu, apa yang bisa mereka lakukan selama berada di sana.
Hari selanjutnya Sahudi berkunjung ke RS Mahmud bin Rasyid. ''Saya terbelalak melihat peralatan di RS itu yang canggih. Setting tata ruang kamar jelas dipikirkan matang oleh desainernya,'' paparnya. Contohnya, ruang persalinan yang amat bagus. Ruang itu memberikan privasi yang sangat luas bagi ibu-ibu melahirkan. ''Kalau ada ibu sedang ngeden (mengejan, Red) dalam proses persalinan, dijamin ibu lain di sebelahnya tidak mendengar. Kan berbeda dengan RS di sini,'' lanjut Sahudi.
Sahudi dan rombongan baru bertugas pada hari keenam dan ketujuh. Namun, pasien yang ditangani bukan korban perang. ''Jumlah dokter di Gaza cukup banyak. Mereka juga cekatan sekali. Jadi, dalam tempo singkat, pasien perang sudah habis,'' katanya.
Total Sahudi hanya mengoperasi dua bocah yang sama-sama menderita hernia. Meski begitu, dia mendapat banyak pengetahuan lain. Misalnya, kekuatan mental penduduk Gaza dalam menghadapi perang.
Juga pandangan penduduk Gaza tentang kematian. Berbagai risiko yang mungkin dialami manusia semisal kehilangan, sakit, bahkan mati, dimaknai dengan sangat indah. ''Ada anak lelaki kecil yang saya ajak bicara tentang bagaimana perasaannya tentang perang di negerinya itu. Dengan enteng dia menjawab, perang itu biasa,'' kata dokter ramah itu. ''Meski ada kesempatan, dia mengaku tidak mau pindah rumah karena harus menjaga tanah airnya,'' lanjutnya.
Ketika perang dihentikan sementara, beberapa pasangan memanfaatkan kesempatan itu untuk menikah. Penduduk Gaza juga mencintai pendidikan. Ada dokter Gaza bercerita pada Sahudi bahwa semua keluarganya sarjana.
Jumlahnya enam wanita dan enam pria. Namun, hidupnya biasa-biasa saja. ''Hal itu juga tampak dari perilaku anak-anak mudanya yang semangat bersekolah. Mereka sudah menuju ke tempat-tempat pendidikan saat matahari belum terbit dan suhunya mencapai 11-12 derajat Celsius,'' tuturnya.
Pengamatan lain terekam oleh Sahudi adalah sedikit sekali penduduk Gaza yang mengalami stres meski kondisi awut-awutan. Buktinya, satu rumah sakit jiwa hanya berisi 18 orang. ''Sudah sejak 18 tahun lalu saya ingin merasakan pengalaman ini. Sebab, dulu gerakan Intifadah yang banyak disiarkan media menurut saya sangat heroik. Saya beruntung bisa berada di sana,'' ujarnya.
Sayang, dokter yang mengaku hobi mengunjungi tempat-tempat bencana itu diharuskan keluar Gaza sebelum 5 Februari. Sebab, pintu gerbang Rafah akan ditutup permanen. Yang berada di Gaza tidak bisa keluar. Sebaliknya yang dari luar, tidak boleh masuk. ''Kami akhirnya keluar juga. Padahal, saya izin ke RSU dr Soetomo tiga minggu sampai sebulan,'' katanya. Karena itu, tim BSMI kelompok ketiga yang datang setelah 5 Februari, sampai sekarang tidak bisa masuk Gaza. (cfu)

Sumber tulisan : Ahmad Ainur Rohman, Jawapos, 20 Februari 2009, Halaman Metroplis

BSMI Kirim Bantuan Ke Manokwari

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

BSMI Kirim Bantuan Ke Manokwari

Manokwari – Meski isu besar Palestina membuat fokus perhatian tertuju ke sana, tapi tidak membuat Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) melupakan bencana di Tanah Air. Awal Januari 2009 lalu, terjadi gempa besar di Papua Barat, tepatnya di Kota Manokwari dan sekitarnya. Tim tanggap bencana BSMI pusat hadir memberi bantuan kepada korban sampai ke desa-desa.
Bertolak dari Jakarta Senin (5/1) pagi , tim BSMI tiba di Maknokwari sore waktu setempat dan melakukan koordinasi denganWakil Gubernur Papua Barat di kantor Gubernur untuk penempatan tim kesehatan di daerah bencana. Bersama dinkes dan satkorlak, BSMI melakukan evaluasi data korban dalam rangka penempatan tim medis ke desa yang lebih membutuhkan pengobatan.
Keesokan harinya, Selasa (6/1) BSMI lakukan baksos pengobatan umum di distrik Masni. 187 orang mendapat pelayanan medis dari pagi hingga sore. Malam hari sampai dini hari, di kampung Makassar, 98 warga terlayani oleh dokter BSMI. Rata-rata mereka terjangkit ISPA, gastritis, malaria, pusing dan trauma akibat gempa yang kekuatannya mencapai 7 SR. terdapat 1 orang terkena luka terbuka di bagian kaki kanan akibat tertimpa tembok pagar yang runtuh. Tim BSMI melalukan operasi 9 jahitan luar dalam.
Tak kenal lelah, walau sampai dini hari, paginya, Rabu (7/1) BSMI kembali menggelar baksos di daerah Pantura Distrik Amban desa Assay. 71 orang ikuti pengobatan umum disana. Malam harinya, bantuan dikirim ke kampung Bugis, menjangkau 81 warga. Rata-rata penyakit yang diderita ISPA, gastritis, malaria, analgia, Pusing, trauma, Imsonia, GEA, Kulit, dan Flu. Dua orang diantaranya bahkan menderita luka terbuka di lutut kanan dan tumor pada kaki kiri akibat gempa.
Kamis (8/1) BSMI lakukan koordinasi dengan dokter dari Universitas Hasanuddin (Unhas). Membicarakan tentang rencana operasi bedah tulang terhadap 3 orang korban yang sudah dirawat di RSU Manokwari. Malam harinya, pengobatan umum digelar di kampung nelayan Borobudur II yang menjangkau 79 orang.
Semua pengabdian kemanusiaan BSMI di Manokwari memperlihatkan kepada bangsa Indonesia bahwa tugas kemanusiaan tidak mengenal batas. Baik agama, wilayah maupun suku. BSMI hadir di desa-desa yang mayoritas penduduk beragama Kristen. Semua dilakukan karena satu kata, kepedulian untuk kemanusiaan. (bsmipusat/diolah)

Pengobatan Gratis bersama BEM Unair

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Pengobatan Gratis bersama BEM Unair

Surabaya – Badan Eksekutif Mahasiswa BEM Unair adakan bakti sosial di kawasan Tambak Sari Surabaya. Tim medis BSMI Surabaya hadir melayani 100 warga dalam pengobatan gratis pada Ahad (11/1). Sebelumnya, mereka mengikuti talkshow kesehatan yang bertema Sehat Badaku, Bersih Lingkunganku. (aria)

Jaga Stamina Peduli Dengan Training Relawan

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Jaga Stamina Peduli Dengan Training Relawan

Malang - Bekerja untuk kemanusiaan membutuhkan stamina yang prima. Motivasi kepedulian harus terus dipupuk. Salah satunya dengan membekali relawan akan pentingnya motivasi. Karena itu, BSMI Malang gembleng puluhan relawan, 10 Januari lalu di Lowokwaru Malang.
Ketua BSMI Cabang Malang, dr Agus Chairul Anab Sp.BS memimpin langsung jalannya training. Materi training selanjutnya diasuh oleh sekretaris BSMI, dr Hengki Wijaya dan ditutup oleh Wakil ketua BSMI, dr Arief Alamsyah, MARS.
“ Semoga setelah mengikuti acara motivation training ini kami semua, pengurus dan relawan lebih bersemangat melaksanakan program-program BSMI yang sudah menunggu untukdisukseskan..” harap dr. Hengki, sekretaris umum BSMI Malang di sela-sela training. (indri)

Gathering untuk Pekuat Jaringan Kemanusiaan

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Gathering untuk Pekuat Jaringan Kemanusiaan

Malang - Walau berusia 7 bulan, BSMI Malang terus melebarkan sayap. Diantaranya dengan menjalin jaringan dan silaturrahim dengan stakeholder terkait. Bertempat di kantor BSMI, Jalan Danau Kerinci F3-E21 Kota Malang, Pengurus BSMI gelar gathering bersama donatur, penasihat dan lembaga sosial.
Acara yang dihelat pada Jum’at (16/1) ini menghadirkan pimpinan Yayasan Ash Shohwah (YASA), Lembaga Manajemen Infaq (LMI) Malang, YDSF Malang, dan ketua takmir masjid jami’ Malang, drs Kamilun Muhtadin. Selain diisi dengan pelaporan kegiatan dan keuangan oleh Wakil Ketua BSMI, dr. Arief Alamsyah, MARS, gathering ini juga diisi dengan penggalangan dana untuk solidaritas Palestina. Sekitar 50 undangan antusias dalam diskusi seputar kiprah BSMI di Palestina. (Indri)

Diklat Trainer Bulan Sabit Merah Remaja

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Diklat Trainer Bulan Sabit Merah Remaja

Surabaya – peningkatan kapasitas trainer Bulan Sabit Merah Remaja (BSMR) terus dilakukan. Salah satunya dengan diklat yang diadakan untuk relawan BSMI Surabaya yang khusus menangani remaja. Bertempat di kantor BSMI Jalan Kalidami, 20 relawan BSMR ikuti diklat pada ahad, 11 Januari lalu.
Menurut sekretaris divisi BSMR, Fithriya Cholifah, diklat ini diadakan berkelanjutan. ”Hari ini menekankan pada bagaimana trainer BSMR bisa memberi materi pendidikan kesehatan untuk pelajar SMP di Surabaya” ujarnya di sela-sela acara.(aria)

BSMI – LMI Kerjasama Rumah SEHATi

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

BSMI – LMI Kerjasama Rumah SEHATi

Surabaya – Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Lembaga Manajemen Infaq (LMI) dan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Surabaya menyepakati kerjasama pengelolaan Rumah SEHATi. Layanan kesehatan ini ditujukan untuk memberikan pengobatan umum berkualitas dan terjangkau. Kedepan layanan SEHAti juga mencakup layanan pemeriksaan kehamilan dan persalinan. Kesepakatan kerjasama diwakili oleh direktur LMI Wahyu Novian dan Sekretaris BSMI, dr Puguh Setyo Nugrogo di Rumah SEHATi Wonokromo Surabaya, pada Jum’at (30/1)

34 Anak Ikuti Khitan Ceria Masal

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

34 Anak Ikuti Khitan Ceria Masal

Surabaya – Mengisi waktu liburan, anak-anak di kawasan Simo Pomahan Surabaya ikuti khitanan masal. Kali ini takmir masjid Rahmat Nasuha menggandeng tim medis BSMI Surabaya memberikan layanan khitan gratis kepada 34 anak usia sekolah dasar.
Menurut Ketua BSMI Surabaya, dr Arief Basuki, kegiatan khitanan masal yang diperuntukkan gratis bagi warga kurang mampu adalah bukti persembahan BSMI di bidang kesehatan sosial. “Sudah lebih 3000 anak di Jawa Timur telah ikuti khitan masal bersama BSMI sejak 2003 – sekarang” ujar dr. Arief. Salah satunya adalah khitan masal di Simo Pomahan pada Ahad 25 Januari 2009.

Semarak 32 Pos Sehat BSMI Malang

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Semarak 32 Pos Sehat BSMI Malang

Malang – Keinginan warga Malang raya untuk hidup sehat sangat tinggi. Hal ini langsung ditangkap oleh Bidang Pelayanan Kesehatan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Cabang Malang dengan meluncurkan pos sehat. Program bakti sosial berupa pengobatan umum ini hadir di 32 lokasi selama Desember 2008-Januari 2009 lalu.
Pengobatan masal ini digelar bekerjasama dengan berbagai elemen masyarakat.
Bersama organisasi mahasiswa, digelar Pos Sehat di desa Wonokoyo kecamatan Kedung Kandang Kota Malang bekerjasama dengan BEM Bastra Unibraw. Lalu, di desa Baran kecamatan yang sama, BSMI Malang menggandeng UAKI Unibraw. Kemudian Pos Sehat bersama Maba FIA Unibraw di sekitar kampus, dan UKKI Ubaya di Kota Batu.
Sementara itu, organisasi sosial seperti Yayasan Sosial Ash Shohwah (YASA) juga menggandeng BSMI Malang adakan Pos Sehat di daerah Tasikmadu Kecamatan Lowokwaru Malang. Pos Sehat juga diadakan BSMI dan YDSF Malang di sekitar masjid Ahmad Yani Klojen Malang. Terakhir, dengan Rumah Zakat Indonesia (RZI) cabang Malang di daerah Karangploso, Mall Olimpic Garden, dan kecamatan Sukun Malang. (indri)

Geliat Solidaritas dari Berbagai Sekolah

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Geliat Solidaritas dari Berbagai Sekolah

Surabaya - Menanamkan jiwa peduli sejak usia sekolah, adalah misi yang mulia. Semenjak agresi Israel menyerang Palestina 1 bulan lalu, telah membuat institusi pendidikan tergugah. Melalui berbagai kegiatan, para guru, komite sekolah, pengurus yayasan sekolah dan juga tak ketinggalan para siswa mulai usia playgroup, TK, sekolah dasar, SMP hingga SMA berduyun-duyun menyalurkan solidaritas untuk Palestina melalui BSMI.
Siswa PG-TK Al Falah Surabaya menggelar teater di halaman sekolah, Kamis (8/1). Mereka memeragakan bagaimana menjadi relawan cilik yang bisa menolong teman-teman mereka di Gaza yang menjadi korban. Bersama relawan diklat BSMI, para guru dan siswa PGTK Al Falah juga menggalang dana solidaritas.
Lain lagi kreativitas SD Islam Raudlatul Jannah Sidoarjo. Mereka membuat hasta karya yang selanjutnya dilelang kepada orang tua siswa yang datang saat penerimaan rapor, Sabtu (17/1). Sementara relawan BSMI yang hadir bersama mereka, juga memutar film tragedi kemanusiaan Palestina di halaman sekolah.
Sementara itu, para siswa KB-TK, SD dan SMP Al Muslim Sidoarjo membuat musikalisasi puisi dan aktraksi teatrikal, Senin (19/01). Bersama para guru, seluruh siswa seolah-olah menggambarkan penderitaan rakyat Palestina yang terkena hantaman bom dan tembakan yang diberikan tentara Israel. Situasi di halaman sekolah Al Muslim, menjadi ‘medan perang’ dari aksi para siswa. Sebelumnya, mereka juga melalukan penggalangan dana dan disalurkan langsung kepada BSMI Surabaya.
TK Al Uswah juga menggelar penggalangan dana dengan cara unik, selain menjual hasil kreasi berupa lukisan, ada juga yang menjual jajanan mereka, seperti ote-ote dan roti kepada wali siswa yang datang saat pembagian rapor. Semua disalurkan melalui BSMI.
Penggalangan dana juga dilakukan para guru dan komite sekolah. Mengambil momen pembagian rapor, TK Be Exelent Ketintang(16/1), SDIT Al Ma’ruf Rungkut (16/1), TK An Nur Prapen (16/1)SDIT Insan Kamil Sidoarjo (17/1), TK Al Madina Sidaorjo (30/1), TK Al Hikmah (22/1) dan SMP Mujahidin (3/2) menyerahkan bantuan palestina melalui BSMI Surabaya.
Para pelajar SMA di Surabaya punya cara lain lagi. Mereka menggelar aksi peduli Palestina di Jalan Pemuda Surabaya (3/1). Tergabung dalam Teens Club Surabaya, pelajar SMA dan SMK ini juga menggalang dana di sekolah-sekolah dan disalurkan melalui Bulan Sabit Merah Indonesia.
Semua aksi solidaritas dari dunia pendidikan ini ditujukan untuk satu kata, yakni kemanusiaan. Ayo, terus galakkan solidaritas kemanusiaan sejak usia sekolah. (aria)

Peduli Palestina bersama Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Surabaya

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Surabaya – kepedulian terhadap rakyat Palestina terus mengalir. Berbagai kompenen masyarakat berduyun-duyun menyalurkan dana solidaritas palestina melalui Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI)
Aksi solidaritas dilakukan 300 relawan Forum Insan Madani bersama BSMI Surabaya Ahad (10/1). Aksi yang dilakukan di depan gedung grahadi Surabaya ini diikuti relawan JPRMI, Forklin, IKADI, SALIMAH
Aksi solidaritas serupa juga dilakukan elemen mahasiswa Surabaya, Senin (19/1). BEM ITS menggandeng BSMI melakukan penggalangan dana di kampus-kampus.Sebelumnya, berbagai kalangan Mahasiswa dan dosen seperti Hukum Unair, Poltekes Surabaya, Universitas Hangtuah, FE dan FBS Unesa menyalurkan dana palestina melalui BSMI Surabaya.
Masyarakat Pepelegi Sidoarjo juga tak ketinggalan dalam memberikan solidaritas. Tergabung dalam jamaah masjid Al Muhajirin Pepelegi Sidoarjo, warga komplek perumahan ini memberikan bantuan sebesar 37.500.000 yang dihimpun kurang dari satu pekan. Ketua BSMI Surabaya, dr Arief Basuki memimpin langsung penyerahan bantuan warga Pepelegi, Rabu (14/1) dengan didahului presentasi kondisi mutakhir Gaza dan bantuan BSMI tahap pertama.
Di tempat terpisah, di masjid Jami’ Kota Malang, BSMI Malang dan Takmir mengadakan penggalangan dana untuk rakyat Palestina. Acara yang digelar senin (26/1) diisi dengan ceramah oleh Habib Sholeh bin Alwi Alayidrus. Arek Malang dan jamaah masjid setempat memberikan donasi 5 juta rupiah melalui Bulan Sabit Merah Indonesia.BSMI Malang juga mengumpulkan donasi Paletina sebesar 27 juta rupiah.
Beberapa warga Jawa Timur yang tergabung dalam jamaah dan takmir masjid juga membagi kepedulian bersama BSMI. Masjid Baitul Haq Ketintang Permai, Masjid Darussalam Tropodo Waru Sidoarjo, Masjid Al Muhajirin Kutisari, Majelis Taklim Kharisma Mojokerto, Mushola Nurul Huda dan Masjid Sholahudin Surabaya.
Puncaknya, Senin (26/1), sekitar 1000 orang memadati masjid Al Irsyad Surabaya untuk mendengarkan paparan dari dr Eko Agus Subagio Sp. BS, Pengurus BSMI Surabaya tentang pentingnya bantuan khususnya logistik dan medis untuk rakyat Palestina. Ribuan warga metropolis ini juga mendengarkan ceramah dari beberapa tokoh Jawa Timur yang peduli Palestina, diantaranya Ketua Al Irsyad Surabaya dan perwakilan KNRP. Kegiatan ini diadakan atas kerjasama antara Al Irsyad, BSMI dan IKADI Jawa Timur.
Inilah bukti bahwa masyarakat Jawa Timur sangat peduli, terutama terhadap bencana kemanusiaan di Gaza Palestina. BSMI sendiri sangat berterima kasih kepada semua elemen masyarakat yang telah mempercayakan kepeduliannya kepada BSMI untuk mereka yang ada di Palestina. (aria)

Siaga Bencana, Relawan Berlatih PPGD

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Surabaya - Menghadapi datangnya bencana yang melanda di Jawa Timur, BSMI menggelar Pelatihan Penanganan Penderita Gawat Darurat (PPGD). Pelatihan yang dihelat kamis, 25 Desember 2008 ini diikuti oleh 20 relawan dari BSMI dan Rumah Zakat Indonesia (RZI) Surabaya. Menurut Sekretaris Bidang Tanggap Bencana BSMI Surabaya, dr Andi Sulistyo, training ini terdiri dari skill dasar tentang Basic Life Support (BLS) dan simulasinya. “ Acara ini bertujuan untuk menyiapkan relawan siap siaga di medan bencana maupun menghadapi kecelakaan di jalan” ujar dokter yang juga anggota brigade siaga bencana (BSB) Rumah Sakit dr. Soetomo ini.

Gunakan Obat Sesuai Aturan

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Gunakan Obat Sesuai Aturan

Surabaya – Siapa yang tidak ingin sehat? Pasti semua mengimpikan hidup sehat dan bahagia. Namun, bila sakit, mengobati adalah jalan mulia. Setelah datang ke dokter, lebih-lebih ke klinik yang dikelola Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), masyarakat mendapatkan obat-obatan. Ada yang menggunakan obat sesuai aturan, ada juga yang kurang memahami, sehingga timbul masalah di kemudian hari.
Berawal dari keprihatinan sebagian masyarakat kurang peka terhadap aturan penggunaan obat, Divisi Farmasi BSMI Surabaya menggelar penyuluhan kepada warga sekitar Klinik LKM BSMI Kalidami. Menurut kepala Divisi Farmasi, Hermanto S.Farm, Apt, acara yang digelar di balai RW IX Kalidami ini bertujuan agar warga tidak salah dalam penggunaan obat, baik jenis, dosis atau aturan lainnya.
” Respon warga sangat baik, lebih-lebih kalangan lanjut usia perlu diberi tambahan informasi tentang tata cara penggunaan obat”, ujarnya di sela-sela acara. Penyuluhan yang digelar Kamis, 25 Desember 2008 ini diikuti oleh 40 warga kelurahan Mojo Surabaya. Turut hadir ketua RW IX Kelurahan Mojo, Kadek, yang juga memberikan sambutan berisi harapan agar kegiatan ini bisa ditindaklanjuti. (aria)

BSMI Hadir di Seminar Transplantasi Organ

BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Dalam rangka memberi edukasi kepada masyarakat tentang transplantasi organ, BSMI Surabaya menjadi narasumber di seminar biomedik, yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Biologi Unesa, 14 Desember 2008 lalu. Sekitar 300 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen, praktisi kesehatan, dan masyarakat memadati ruangan auditorium FMIPA Unesa. Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan BSMI Surabaya, dr Sahudi, Sp.B memberikan materi tentang seluk beluk transplantasi organ.
Menurut Sahudi, transplantasi organ harus memperhatikan norma dan etika, baik etika kedokteran, norma hukum maupun aturan agama. ” secara medik, para dokter sangat berhati-hati dalam menghadapi hal itu” ujar dokter yang juga staf pengajar RS. Dr Soetomo ini.

Berbagi bersama Korban Lumpur Sidoarjo

Berbagi bersama Korban Lumpur Sidoarjo

Sidoarjo – Saat takbir berkumandang, sampai dini hari, 8 Desember 2008, warga dusun Buaran Kecamatan Jabon Sidoarjo mendadak kaget. Seekor sapi putih, hewan qurban sumbangan dari donatur Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), tiba di dusun yang lokasinya berjarak kurang lebih 1 km dari lapisan luar selatan tanggul lumpur lapindo. Ratusan warga, anak-anak, ibu-ibu dan remaja berhamburan menyaksikan datangnya bantuan qurban yang diharapkan bisa mengkover 200 kepala keluarga yang mendiami dua RT di RW 9, dusun Buaran, desa Kebonguyang Kecamatan Jabon Sidoarjo ini.
Selepas sholat idul Adha, rombongan BSMI Surabaya, tiba di lokasi penyembelihan qurban. Dengan disaksikan tokoh masyarakat setempat, hewan qurban yang merupakan sumbangan dari donatur BSMI Depok, yakni, Mohammad Athif Virtino, Adhi Wardoyo, Mohammad Bayu Murti, Mohammad Rafi Virtian, Sri Munsufiyati binti Sutomo, Suhartati binti Muchyar Partosudarmo, dan Oktavina Tri Rejeki, diserahkan secara simbolik oleh pengurus BSMI Surabaya, Zakaria kepada Bapak Marwan, tokoh masyarakat RT02 RW 09 Dusun Buaran. Serah terima yang diadakan pukul 09.00 ini juga disaksikan oleh hampir separo dari warga RT 02 dan RT 03.
Tepat pukul 09.00, hewan qurban disembelih. Kumandang takbir terus digelorakan oleh warga yang hadir. Siangnya, setelah prosesi penyembelihan selesai, lalu dilanjut dengan pengepekan daging, panitia setempat melanjutkan dengan pembagian hewan qurban kepada masyarakat. 100 kantong daging dibagikan kepada 100 kepala keluarga perwakilan dari dua RT di RW 09 tersebut. Semua prosesi dari penyembelihan sampai pendistribusian berjalan lancar dengan cuaca yang bersabahat.
“Kami sangat berterima kasih kepada donatur dari BSMI, sehingga kami warga RT 02 dan 03 RW 09 dusun buaran Sidoarjo dapat merayakan hari raya qurban.” Sambut Marwan, tokoh masyarakat RT 02 yang halaman rumahnya dipakai sebagai lokasi penyembelihan qurban. Dusun ini, lanjut Marwan, lokasinya sangat dekat dengan tanggul lapisan luar, puluhan keluarga pengungsi ada yang bertempat di dusun ini. “Semua warga dusun, juga dusun-dusun lainnya di sekitar tanggul ini, terkena dampak langsung, dan tidak langsung dari luapan Lumpur lapindo yang sudah 3 tahun belum selesai-selesai.” Ujar Marwan. Karena itu, dengan perayaan qurban tahun ini, semoga dapat memacu semangat warga agar terus beribadah dan berjuang menghadapi tantangan kehidupan. (aria)

Jumat, 06 Maret 2009

Tim BSMI Surabaya Tembus Desa Terisolir Banjir di Bojonegoro


BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN

Bojonegoro (27/02) – Banjir yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro tahun ini memang tidak sebesar tahun lalu, yang mencapai kota, tapi di beberapa desa terdapat jalan desa yang masih tergenang air. Genangan air akibat meluapnya sungai bengawan Solo selama 4 hari ini, masih terdapat di Desa Sekaran, Mulyorejo dan Mulyoagung Kecamatan Balen. Akibat genangan yang tingginya mencapai paha orang dewasa ini, jalan desa yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Balen dengan desa lainnya masih terputus.




Menurut pantauan relawan kemanusiaan dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Cabang Surabaya pada Rabu-Kamis (26-27/02), akses jalan desa menuju 4 RT di Mulyoagung masih tergenang air, dengan ketinggian maksimal 1 meter lebih. Akibatnya 300 KK yang mendiamai 4 RT tersebut, yakni RT 11 sampai RT 14 RW 04 desa Mulyoagung terputus. Relawan BSMI bersama warga Mulyoagung, harus menaiki perahu tradisional untuk mengirimkan bantuannya kepada kurang lebih 1000 warga. “Saat kami datang kesana malam hari, listrik padam, dan mereka membutuhkan bantuan, hingga saat ini bantuan masih terbatas” terang Achmad Zakaria, humas BSMI Surabaya ketika menjumpai warga dalam pengobatan umum yang diadakan BSMI di desa Mulyoagung.


Zakaria menambahkan, banjir tahun ini selain disebabkan oleh meluapnya Bengawan Solo dari arah hulu, juga diakibatkan oleh naiknya curah hujan di Bojonegoro, khususnya di Kecamatan Balen, hingga 3 hari lalu. “Saat ini, baru pengobatan dan bantuan logistik yang bisa kami berikan kepada mereka” ujarnya. Selain itu, sekitar 70 hektar sawah warga juga dikabarkan rusak akibat banjir tiga hari ini. Menurut salah seorang warga RT 13 RW 04 Mulyoagung, Jamilah (60), warga tidak mengungsi keluar, karena kalau malam listrik padam dan menjaga harta benda mereka. “Sudah empat hari kami menunggu surutnya air, sehingga kami bisa memakai jalan desa untuk keluar desa” ujar Jamilah kepada tim medis BSMI Surabaya yang memberikan pengobatan di RT 13 pada Rabu-Kamis (26-27/02). Jamilah, bersama 60 KK yang ada di RT 13 harus menunggu rumah mereka dalam kondisi gelap gulita akibat aliran listrik padam sejak 4 hari lalu.


Matnur (32) yang rumahnya dipakai sebagai pos kesehatan BSMI mengutarakan, warga sudah terkena penyakit gatal-gatal, penyakit kulit, ISPA, flu dan batuk akibat 4 hari tergenang air. “ Kami yang terisolir jalan desa ini, belum mendapat pengobatan hingga sekarang” keluhnya kepada dokter Syaiful Anwar, relawan medis BSMI sebelum pengobatan dimulai. BSMI sendiri mengirim bantuan obat-obatan dan logistik berupa makanan mie instan dan biskuit senilai 7 juta rupiah beserta 4 dokter, 4 paramedis dan 4 relawan umum.


Sementara itu, pantauan tim BSMI lainnya, beberapa desa lain masih membutuhkan bantuan. Seperti Desa Kedung Bendo di Kecamatan Balen. BSMI melakukan pengoabatan kepada 100 warga disana, kamis (27/02) dari pagi hingga siang, lalu dilanjutkan dengan memberikan bantuan di desa Kenongo perbatasan Bojonegoro – Tuban.

Menurut Humas BSMI Surabaya, Achmad Zakaria, banjir kali ini masih membuat status siaga 2 , terutama di kecamatan Kota dan Kanor. “ Perbedaannya dengan tahun lalu, beberapa desa kini sudah tergenang air secara sporadis” terangnya.


Karena itu, lanjut Zakaria, LSM Kemanusiaan harus bahu-membahu dalam mendistribusikan bantuan, terutama kesehatan dan logistik. “ Hari ini BSMI menggandeng Persatuan Wartawan Bojonegoro PWB mendistribusikan bantuan dan pengobatan di desa Kenongo perbatasan Tuban- Bojonegoro” terangnya. Pemerintah, warga dan LSM diharap bahu-membahu untuk membantu korban banjir Bojonegoro tahun ini.

VIDEO BSMI DI BANJIR BOJONEGORO 2009 (1)

VIDEO BSMI DI BANJIR BOJONEGORO 2009 (2)

PEDULI BANJIR BOJONEGORO

PEDULI BANJIR BOJONEGORO

PEDULI BANJIR BOJONEGORO 2

PEDULI BANJIR BOJONEGORO 2

BSMI JUGA PEDULI BANJIR PASURUAN JANUARI 2009

BSMI JUGA PEDULI BANJIR PASURUAN JANUARI 2009
SALURKAN BANTUAN MELALUI REKENING BSMI Bank Muamalat Indonesia: 701 005 2115 (an. Bulan Sabit Merah Indonesia). BSMI KIRIM TIM MEDIS UNTUK KORBAN BANJIR PASURUAN 29 JANUARI 2009

BSMI SURABAYA PEDULI PALESTINA

BSMI SURABAYA PEDULI PALESTINA

BSMI Berangkat ke Gaza

Get the Flash Player to see this player.
Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Kamis (1/1) mengirimkan tim medis, dana kemanusiaan dan obat-obatan ke Palestina.

BSMI sendiri mengirimkan 2 dokter ahli ke Palestina, yang bertugas membantu korban sipil Palestina yang mengalami luka-luka akibat serangan biadab Israel.

Ketua Umum BSMI dr. Basuki Supartono menyatakan, tim BSMI berangkat ke Palestina merupakan delegasi dari pemerintah.

Tim BSMI akan membawa dana kemanusian, obat-obatan vitas seperti antibiotik, anti tetanus, antinyeri dan obat ortopedi untuk trauma perang. Obat-obatan itu untuk kondisi darurat.

Selain itu dr. Basuki menyatakan, pihaknya telah mengumpulkan dana kemanusian sebanyak Rp 350  juta. Dana itu akan langsung diserahkan kepada korban warga Palestina ataupun untuk keperluan medis.

| Rep/Kam: Alam | Penulis: Syarif | VO:Maya | Editor Video:Uche |

DERITA KEMANUSIAAN DI PALESTINA 2009

BSMI DI SELURUH INDONESIA

Blokade Ekonomi di Gaza 2006-2008

DERITA RAKYAT GAZA AKIBAT BLOKADE ISRAEL

Tahun 2006 : Pangabdian Tim BSMI Ke Lebanon

Tahun 2006 : Pengabdian Tim BSMI ke Lebanon (2)

Tahun 2006 : Pengabdian Tim BSMI ke Lebanon (3-Habis)