
BSMI SURABAYA PEDULI KEMANUSIAAN
Laporan Perjalanan dr. Basuki Supartono (Bag 3)
Ahad, 4 Januari 2009. Tim Relawan Indonesia berencana bertolak langsung menuju ke Kairo atas permintaan pejabat diplomatik Mesir yang tanpa harus ke Raffah terlebih dahulu. Pada pukul 10.00 perjalanan dimulai dari Amman menuju kota Aqabah, kota pelabuhan Jordan . Sempat singgah di Petra , tim relawan menuju Aqabah melalui simpang Karrak yang merupakan benteng zaman Sholalahudin Ayyub, panglima perang Islam waktu lampau.
Setelah shalat zuhur dan ashar di jamak qashar, Tim BSMI dan relawan Indonesia menaiki kapal carteran menuju daerah Tabah, pantai Mesir yang merupakan tempat singgah daerah para turis. Pemeriksaan oleh petugas imigrasi setempat sangat ketat diantaranya tidak diperkenankan mengambil gambar dan membongkar semua koper-koper yang berisi obat-obatan.
Tim BSMI beserta tim relawan yang lain dijemput oleh staf Kedubes Mesir dan meminta kami untuk menukarkan uang yang kami bawa di tempat penukaran uang pantai Resort Marina. Akhirnya kami tiba di KBRI Kairo pukul 04.00 pagi waktu setempat setelah melewati Terusan Suez dengan menumpang sebuah bis kecil.
Senin, 5 Januari 2009. Alhamdulilah, Pak Dubes Mesir akan memfasilitasi apa yang menjadi keinginan relawan Indonesia dan berusaha meyakinkan kementrian luar negeri Mesir. Hal ini ia samapaikan di sela-sela sarapan pagi pukul 08.00. Kemudian Pak Dubes merealisakan ucapannya itu. Pada pukul 10.00 relawan Indonesia dipertemukan dengan para pejabat kementrian luar negeri Mesir diantaranya Abdurahman Salehuddin, Asisten Menteri Luar Negeri untuk negara-negara Arab. Namun, hasil dari pertemuan itu tidak membawa hasil yang memuaskan. Tim Medis dari Indonesia tidak diperbolehkan masuk ke Gaza sedangkan bantuan berupa obat-obatan, bahan makanan dan lainnya diperbolehkan ke Gaza.
Walaupun demikian, Tim BSMI tetap menyampaikan terima kasih kepada pemerintahan Mesir atas segala perhatian dan bantuannya dalam mengatasi krisis kemanusiaan di Palestina. Akhirnya tercapai kesepakatan agar bantuan dari Indonesia dapat diberikan kepada korban di Raffah meski tidak langsung ke Gaza.
Kemudian Tim BSMI dan para relawan Indonesia berkunjung ke Human Relief Egyptian Medical Syndicate, NGO asal Mesir, dan bertemu dengan Sekretaris Umum dr. Abd.El-Kader Hegazy. Menurut keterangan yang dihimpun darinya, sebanyak 50 ambulans rusak dan meminta beberapa rumah sakit setempat mengosongkan para pasien karena militer Israel akan mengancurkan bangunan rumah sakit. Selain itu, di tempat tersebut memiliki peralatan kedokteran yang sangat terbatas. Bahkan, operasi sejumlah pasien dilaksanakan di kamar-kamar rumah penduduk setempat. NGO inilah yang akan membantu agar bantuan dari Indonesia bisa dikirim kre Raffah agar diserahkan kepada para korban melalui Depkes Palestina di Gaza.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar